Bupati Sintang Launching Buku Mutiara Di Bumi Senentang

oleh

Detiksatu.com

Sintang-bertempat di Pendopo Bupati Sintang,Jarot launching kan buku yang berjudul “Mutiara Di Bumi Senentang”. Tampak hadir dalam acara launching tersebut Kepala Dandim 1205 Sintang,Dinas pertanian,Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perpustakaan, kalangan Akademisi, Rektor Universitas Sintang,berserta tamu yang hadir,Kamis (4/3/2021).

Tuhan telah melimpahkan kan alam di Kabupaten Sintang yang demikian indahnya dan demikian beragamnya. Kita juga dilimpahi dengan tanah yang subur untuk beberapa jenis tumbuhan, kemudian upaya untuk merawat, menjaga,kelestarian lingkungan dari alam kita berbagai pihak melakukannya.dan Setiap tahun Kabupaten memberikan penghargaan lingkungan hidup, terang Jarot.

Bupati Sintang sempat mengingat kisah inspiratif dari ibu Erlangga “beliau sudah meninggal dunia” yang di Simpang Lima, dia punya kebun karet yang sangat lebat, kemudian di ditawar oleh toke sampai 12 miliar, dan dia tidak mau menjualnya. Dia hidup di sana tidak ada listrik, masih pakai lampu sentir lalu dia masih menoreh pak, itu pun kami beri penghargaan lingkungan. Lalu setelah kami beri penghargaan lingkungan,lalu beliaunya bertekad tidak akan lagi menjual tanahnya, supaya menjadi kawasan hijau di kota Sintang.ungkap jarot.

Kemudian ada juga kisah inspiratif dari bapak-bapak yang menanam 1000 lebih batang tebelian, tepatnya di ujung Sungai ana, “saya sudah ke sana juga melihat, terlihatnya tumbuh dengan cukup bagus. Paling tidak itulah kenangan untuk anak cucu kita nanti, biar tahu inilah pohon tebelian seperti ini”saya kira begitulah ya dengan mudah,ulas Jarot.

Lalu pak Limbai, saya sudah ke kebun beliau, beliau juga mengundang saya dan saya pakai motor ke sana dengan kawan-kawan, beliau ini otodidak, dengan dasar pendidikannya SMK pertanian. Dia selalu mengikuti siaran bahasa Indonesia, dan sebagainya. Lalu topik-topik pertanian menjadi minat beliau. Lalu beliau berupaya membudidayakan berbagai macam tumbuhan tadi. Kami pun ditunjukkan oleh beliau, pohon-pohonan nya itu. hanya saja pada saat saya dan teman-teman saya ke situ,itu pohon-pohonan nya belum berbuah,”jadi janjinya nanti kalau sudah musim berbuah saya dipanggil lagi nih”. Tapi apa yang dilakukan beliau ini tentu menjadi contoh teladan kita lah ya,ulas Jarot.

Mengangkat heroisme seperti ini, kepahlawan seperti ini, ndak mudah.”Yang kami berikan penghargaan lingkungan ini saja, belum kami jadikan buku”. Ketemulah dengan pak Dandim 1205 Sintang yang luar biasa, sehingga hal baik tadi, harus didokumentasikan supaya bisa menjadi pembelajaran buat kita yang lain. Kemudian beberapa hari yang lalu saya meresmikan Humaniora Band dan Studio Kodim Sintang “pak Dandim juga ni”. Dan hari ini kita akan launching buku. inilah yang namanya legacy, Kalau kita ini, terutama yang di perangkat daerah,di batasi waktu. Hidup manusia ini cuman 2 tujuannya, mencari ridho Allah subhanahu wa ta’ala, mencari berkat dari Tuhan Yang maha kuasa dan menjadi rahmat bagi semuanya atau menjadi terang dan garam bagi masyarakat lainnya. Untuk itu kita perlu legacy. “warisan,warisan, warisan, yang bisa menjadi contoh generasi-generasi berikutnya, kira-kira demikian sehingga apa yang dilakukan oleh pak Dandim inilah justru yang harus kita contoh.kemudian saya sangat berterima kasih kepada pak Limbai, sayang beliau tidak hadir jadi mudah-mudahan apa yang dilakukan oleh pak Limbai ini, akan bermanfaat untuk kita semua”, ulas Jarot.

Ahkir acara launching buku yang berjudul,”Mutiara Di Bumi Senentang” oleh Bupati Sintang. Kepala Dandim 1205 Sintang,Letkol Inf Eko Bintara Saktiawan, diwawancarai awak media, Hari ini kita launching buku sebanyak 200 eksemplar. Kemudian berapa sudah kita serahkan dalam launching ini,kepada kepala dinas yang berkaitan dengan pertanian. yaitu Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perpustakaan. Dan kita juga mengundang kalangan Akademisi, Rektor di beberapa universitas yang ada di Sintang. harapannya kalangan akademisi juga terdorong untuk kemudian mencari orang-orang yang ada di Sintang ini di abadikan sebagai sebuah buku. Karena saya bangga, menjadi bagian dari Sintang, karena saya melihat Sintang ini energinya sangat dahsyat. Pada berapa momen seperti, lomba video inovasi, musik, tari,dan seterusnya. “Makanya buku ini berjudul, Menggali Mutiara Di Bumi Senentang, atau Mutiara Di Bumi Senentang”. Kami berharap ini sebagai langkah awal orang-orang, untuk mari kita semuanya menggali mutiara-mutiara yang masih tersimpan di bumi senentang ini. untuk dimunculkan demi kemajuan Sintang dan Indonesia,ungkap Eko kepada Awak Media.

Alandri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.