
SINTANG.
Berdasarkan pernyataan Menteri Keuangan, Sri Mulyani pada 8 Mei 2020 lalu, yang
mengatakan ada 65 daerah yang belum melaporkan penyesuaian Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah (APBD) 2020, salah satunya Kabupaten Sintang sehingga hal
tersebut menimbulkan komentar dari sejumlah kalangan elit politik. Salah
satunya mantan Gubernur Kalbar Cornelis yang merupakan legislator senayan.
Pernyataan mantan Gubernur
Kalbar dua periode ini pun didasari apa yg di sampaikan oleh Menteri Keuangan
RI Sri Mulyani, dimana ia beranggapan bahwa empat kepala daerah di Kalbar ini
di pertanyakan keseriusannya dalam menangani dan penanggulangan pandemi Corona
Virus Disease 2019 (covid-19) karena adanya keterlambatan dalam hal penyampaian
penganggaran penyesuaian APBD 2020.
Menanggapai pernyataan
tersebut, Bupati Sintang Jarot Winarno pun membenarkan apa yang di sampaian
legislator senayan dapil kalbar itu. Menurut Jarot, apa di sampaian Cornelis
tersebut merupakan gambaran secara umum, karena kalau suatu daerah ingin serius
menangani permasalahan yang ada, maka yang harus di perhatikan ialah
anggarannya harus segera beres.
“begini, pak cornelis ni guru
saya, jadi benar penyataan beliau, kok sampai ada empat daerah kabupaten/kota,
lima sebenarnya termasuk provinsi, kok anggarannya belum di setujui, kan itu
pertanyaan beliau, itu menunjukan bahwa daerah kalau mau serius anggaran cepat
beres dong, kan itu pernyataan beliau ni secara umum,ungkap Jarot usai memimpin
rapat membahas pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah di Kabupaten
Sintang bersama unsur Forkopimda, Ormas Islam, alim ulama dan tokoh pemuda di
Kabupaten Sintang, di Pendopo Bupati Sintang, Senin (18/5/2020) malam.
Nah, Jarot pun menyampai kalau
khusus Kabupaten Sintang, bukan kaitannya soal ketidakseriusan soal anggaran,
tapi Pemkab Sintang hanya terlambat menyampaikan laporan penyesuain APBD kepada
kementerian keuangan, sehinga itulah Kabupaten Sintang di sebut menjadi salah
satu dari 65 daearah yang belum melaporkan kaitan dengan anggaran tersebut.
Kurang serius ape kite ni,
pasien dari luarpun kita sembuhkan bukan dari sintang sendiri ini ya, kurang
apa saya ni, hampir tiap hari ketemu pasien isolasi yakan, kita ni serius, dana
pun tersedia cukup. Kita ni juga ngurus TKI di rumah singgah dinas sosial tu 9 orang
dari lombok kemudian lagi dari palu pernah ada satu orang, dari kabupaten lain
juga, dari malaysia ada dua kemarin kita kembalikan ke malaysia, jadi kita sih
seriuslahtegasnya.
Dijelaskan Jarot, dalam
penanganan dan penanggulangan pandemic covid-19, Pemkab Sintang sudah
mengalokasikan anggaran sebesar 42 miliyar. Hal tersebut pun sudah di sampaian
ke kementerian keuangan pada senin pekan lalu dan saat ini Pemkab Sintang masih
menunggu evaluasinya.
Kita tunggu evaluasinya minggu
ini, kalau sudah di setujui ya tinggal jalan, kalah belum di setujui apa yang
salah hasil evaluasinya kita perbaiki kita kirim kembali. Tapi pendanaan
sementara untuk penanganan covid-19 aman, dananya ada, saya perintahkan segera
di cair-cairkan tu yang 42 miliyar, cairkan pakai semuanyabeber Jarot.