Bupati Sintang : Tidak Boleh Malas Untuk Melakukan Kunjungan Daerah-Daerah

oleh

SINTANG-KALBAR. DetikSatu. Saat menghadiri Perayaan  Natal Bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dharma Wanita dan PGRI  Kabupaten Sintang di Gedung PGRI Sintang, selasa (22/01/2019). Bupati Sintang Jarot Winarno  mengatakan, bahwa angka kemiskinan di kabupaten Sintang setiap tahun  sedikit naik.

“Pada tahun 2016 hingga  maret  2017 lalu, ditetapkan garis kemiskinan 477.000 rupiah perkapita perorang. Sehingga jika dalam  satu keluarga ada 4 orang. Maka dengan penghasilan 2 juta perbulan  baru terlepas dari garis kemiskinan” kata Jarot.

Lanjutnya,  sedangkan pada  bulan maret 2017 hingga bulan maret 2018  garis kemiskinan dinaikan.  Hal itu dikarenakan adanya inflasi. Di Sintang ini akan terus terjadi apabila kita tidak mampu membangun  dari pinggiran. Kita  tidak mampu menangani kegawat daruratan  infrastruktur dasar.

“Jika kita tidak bisa menangani hal tersebut, maka ekonomi biaya tinggi pasti terjadi di pedalaman , dan garis kemiskinan dinaikan menjadi 551.000 rupiah  perbulan untuk perorang. Sehingga jika didalam satu keluarga memiliki anak sebanyak  2 orang, ditambah bapak dan ibunya menjadi  4 orang maka harus mampu berpenghasilan 2.200.000 rupiah  perbulan  baru dinyatakan lepas dari garis kemiskinan”, jelasnya.

Pada kesempatan tersebut Jarot juga menyampaikan,  bahwa angka kemiskinan di kabupaten sintang masih sekitar 10,30 persen  naik sedikit. Sehingga  penduduk miskin saat ini    berjumlah 42 ribu  jiwa lebih.

“Saya  berharap  dengan masih banyaknnya tantangan  dan permasalahan yang terjadi di daerah kita ini,  kita bisa bersama memperbaiki koordinasi  antar  internal Dinas, dan meningkatkan Deperminasi”, harapnya.

Beliau pada kesempatan tersebut juga mengatakan bahwa kita tidak boleh malas untuk melakukan kunjungan ke suatu daerah. Seperti daerah pedalaman, pinggiran yang masih sangat perlu diperhatikan dan dibangun. Karna memang daerah tersebut adalah target pembangunan.

Tujuan dari kunjungan ke daerah yakni untuk melihat secara langsung kondisi masyarakat. Baik itu kondisi kehidupan, mata pencarian dan jalan yang dilalui masyarakat sekitar sehari-hari dalam menjalankan aktivitas mereka.
(Benidiktus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.