Masyarakat menyayangkan minimnya peminat buah tengkawang

oleh

MELAWI,Detiksatu.com
Di beberapa desa di kabupaten melawai saat ini mengalami musim tengkawang,namun sejumlah warga menyayangkan kurangnya peminat pembeli untuk memasarkan buah tengkawang tersebut.

Buah tengkawang di kenal dengan nama (Borneo Illipe nut) ini merupakan satu satunya tamaman yang ada di kalimantan dimana merupakan salah satu Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang penting sebagai bahan baku lemak nabati. Karena sifatnya yang khas, lemak tengkawang berharga lebih tinggi dibanding minyak nabati lain seperti minyak kelapa dan digunakan sebagai bahan pengganti minyak coklat, bahan lipstik, minyak makan dan bahan obat-obatan.

Buah yang musiman 3 tahun sekali ini biasanya mampu memproduksi ratusan kilo garam per pohon,seperti yang di ungkapkan salah seorang warga melawai Kadir kepada wawak media detiksatu.com (7/3/2019).

“Dalam satu pokok biasanya mampu memproduksi buah tengkawang sebanyak 500- 1 ton,” ujarnya.

Leman seorang warga juga penampung ,membandingkan harga beberapa tahun lalu dengan saat ini selisih jauh,bahkan sampai saat ini peminat pembeli untuk partai besar juga kurang.

“harga tengkawang dibeli dengan harga dibawah Rp10 ribu rupiah perkilogram. Tapi saat ini, hanya dibeli dengan harga Rp800 perkilogram yang masih basah sedangkan yang sudah di keringkan hanya Rp. 2.200 perkilo, tutur leman.

Dirinya juga berharap agar ada yang membeli lebih mahal
“Sekarang banyak buah Tengkawang, tapi belum banyak yang beli, dan kalau ada harga masih murah. Diharapkan ada pembeli dengan harga mahal,” tutp leman. (jumain/jon).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.