
SINTANG-Beberapa
hari terakhir beredar info grafis yang berjudul Bersiap untuk New Normal yang
isinya tentagn kajian awal Kemenko Perekonomian untuk pemulihan ekonomi di
Indonesia dalam kondisi pandemi covid 19. Dalam kajian tersebut dipaparkan ada
5 (lima) fase, mulai dari tanggal 1 Juni hingga 27 Juli 2020. Dalam setiap fase
ditetapkan pengaktifan kembali bisnis dan bidang usaha yang ada, termasuk
kegiatan keagamaan dan pendidikan.
Anggota DPRD Sintang, Welbertus menanggapi hal ini dengan
himbauan kepada masyarakat untuk berusaha menyesuaikan diri dengan seksama dan
tertib dalam menjalankan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah.
Menurutnya saat diwawancarai melalui telepon, Kamis (28/5/2020) menyebutkan
bahwa pandemi yang belum diketahui berakhirnya ini perlu disikapi dengan bijak
dan arif oleh masyakat.
New normal ini ya memang harus dilakukan karna memang kondisi
tidak memungkinkan untuk kita terus menerus melakukan PSBB, kata Welbertus.
Tentu dengan pencabutan PSBB yang dilakukan oleh pemerintah ya kita harus
segera menyeusikan diri dengan pola kehidupan yang baru. Sehingga diharapkan
masyarakat tentu harus segera menyesuaikan diri dengan protokol yang tentu
menjadi anjuran pemerintah, tambah pria yang akrab disapa Bang Wel ini.
Menurut politisi PDI Perjuangan itu, dalam melakukan
kehidupan dengan normalitas yang baru, masyarakat hendaknya harus tetap
bergerak maju baik dalam bidang ekonomi maupun dibidang lainnya. Bang Wel
menegaskan bahwa protokol pemerintah dalam menggunakan masker, menjaga jarak
serta sering-sering cuci tangan haruslah tetap diterapkan.
Terkait new normal. Kita tidak ada pilihan. Sebab semuanya
hrs berjalan karena kita tidak tau kapan badai covid ini berakhir. Jadi semua
sektor harus kembali bergerak, perekonomian, bisnis, pertanian dan perkebunan
tentu harus segera bergerak sebab dengan demikian maka ekonomi masyarakat,
ekonomi keluarga akan bisa dipertahankan, himbau Bang Wel. Hanya saja
diharapkan para pihak sekali lagi harus tetap menaati protokol yang menjadi
anjuran pemerintah, pesannya.