Politisi PKB Sintang Himbau Untuk Terempoh Ala Sehat

SINTANG- Masyarakat khususnya di
Sintang mengenal budaya berkunjung ke rumah satu sama lain selama masa lebaran.
Biasanya kegiatan ini bisa berlangsung hingga seminggu. Namun dengan adanya
pandemi covid 19 tahun ini, budaya tersebut pun diterpa sejumlah pro dan
kontra. Ada masyarakat yang tidak melakukannya ada juga yang tetap ingin
melakukannya. Dalam hal ihwal masyarakat yang memang ingin melaksanakan tradisi
terempoh, Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang mengingatkan agar masyarakat
tetap memberlakukan sejumlah aturan protokol kesehatan secara mandiri.

Begitu pula sejumlah tokoh masyarakat, yang pasti tetap
membuka pintu rumah mereka untuk para rakyat yang mau bersilahturahmi. Salah
satunya, anggota DPRD Sintang, Santosa saat ditemui di rumahnya, Senin
(25/5/2020).

Sudah 2 (dua) hari lebaran ini, pasti adalah yang berkunjung
ya. Kita terima dengan senang hati, sebagaimana sudah dianjurkan oleh
pemerintah, kita sediakan air dan sabun untuk cuci tangan di depan rumah.
Kemudian pas teman-teman dekat dan keluarga datang ya kita ingatkan untuk tetap
jaga jarak juga selama di dalam rumah. Memang berbeda dari sebelum-sebelumnya
ya. Budaya kita, budaya terempoh, untuk menjalin silahturahmi terjalin ketika
kita datang ke sodara, datang ke tetangga, datang ke sahabat-sahabat, ke rekan
sejawat, satu dinas dan sebagainya. Untuk tahun ini memang harus kita batasi
dulu. Memang iniilah yang harus kita lakukan, ya mau gimana lagi ya, kita mesti
prihatin. Kita harus bantu pemerintahlah untuk memutus mata rantai covid 19 ya,
katapria yang akrab disapa Santo ini. Saya juga sudah mengamankan diri. Sebelum
idul fitri, saya pergi rapid test ke Dinas Kesehatan, alhamdullilah hasilnya
non reaktif. Berarti amanlah diri saya untuk teman-teman yang datang ke rumah,
tambah politisi PKB itu lagi sambil tersenyum.

Menurut Santo kondisi pembatasan sosial ini juga memberikan
dampak positif bagi masyarakat. Ia mengatakan, kesempatan berkumpul lebih
banyak dengan keluarga dapat menjadi hikmah tersendiri dari pandemi ini.

Tetapi tanpa mengurangi hikmat dari suasana hari Idul Fitri,
dimana kita kembali ke fitri setelah berpuasa selama 30 hari. Kita di rumah
aja, ya mari disyukuri saja, ujar Santo lagi. Tahun ini adalah cobaan, ujian
bagi kita. Banyak hikmah yang kita dapat. Yang dulunya kita mungkin keluarga
jauh, jadi didekatkan dengan adanya pandemi ini, pungkas ketua Komisi A DPRD
Sintang itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *