Praktik Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) Selama Masa Pandemi Covid-19

oleh

Covid-19
adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh jenis virus corona terbaru (Novel
coronavirus). Covid-19 telah dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO, karena telah
menyebar hampir di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Di Indonesia sendiri  penambahan kasus positif virus korona terus
meningkat dari 84.882 (18 juli 2020) bertambah menjadi 86.521(19 juli 2020)
namun untuk pasien yang sembuh dan korban yang meninggal juga mengalami
peningkatan. Banyak sekali dampak dari pandemi covid-19 ini antara lainnya
yaitu terancamnya kondisi sosial ekonomi, kesehatan, dan politik. Dampak dari
pandemi ini berpengaruh pada pola makan anak yang tidak teratur dikarenakan
terbatasnya pendapatan keluarga sehingga tidak memungkin untuk mendapatkan
pangan yang memadai. Virus corona ini tidak hanya mengancam jiwa dikalangan
lansia dan anak-anak namun  disemua
kalangan umur.

Lalu
bagaimanakah praktik  pemberian  makan bayi dan anak selama masa pandemi
covid-19? Standar pemberian makan bayi dan anak ini sendiri terdiri dari
inisiasi menyusui dini ( IMD ), ASI eksklusif, pemberian makan pendamping Air
Susu Ibu ( MP-ASI ) serta melanjutkan pemberian ASI sampai dengan 2 tahun atau
lebih. Berikut adalah langkah-langkah praktik PMBA di masa pandemi covid-19 :

§  Pada saat
menyusui, ibu tetap  memperhatikan
prinsip-prinsip penularan yaitu menyusui dan rawat gabung pada ibu atau bayi
terkonfirmasi positif covid-19 yang dirawat di RS, mengikuti harus protap yang
ada di RS. Ibu menyusui yang sehat dan berstatus orang dalam pemantauan( ODP )
atau orang tanpa gejala ( OTG ) yang sedang menjalani isolasi mandiri dirumah,
tetap dapat menyusui secara langsung dengan menerapkan prosedur penegahan
penularan covid-19. Ibu dan bayi tetap membatasi kontak dengan orang lain
meskipun orang lain itu terlihat sehat dan tidak menunjukkan gejala. Bagi ibu
yang tidak mampu menyusui secara langsung, pemberian ASI dapat dilakukan dengan
memerah ASI.

§   Pemberian
MP-ASI sesuai yang dianjurkan yaitu untuk usia 6 bulan dapat diberikan bubur
kental dengan variasi tambahan makanan hewani. Usia 6-9 bulan dapat diberikan
makanan kental atau makanan keluarga yang dilumatkan dengan variasi tambahan
makanan lain yaitu kacang, buah-buahan, dan sayuran. Usia 9-12 bulan frekuensi
makan anak akan bertambahn dengan pemberian jenis makanan keluarga yang
dicincang dengan potongan kecil dan dapat dipegang serta ada variasi tambahan
seperti buah-buahan, sayuran. Usia 12-24 bula, frekuaensi makan anak bertambah
3 sampai 4 kali dan 1 sampai 2 kali makanan selingan dengan porsi makanan 1
mangkuk ukuran 250 ml. jenis makanan yang diberi yaitu makanan keluarga yang
diiris-iris serta varisi tambahan makanan seperti buah-buahan, sayuran, protein
hewani dan lain-lain.

§   Penulis : Ena Elisa

Instansi :
Universitas Kristen Satya Wacana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.