Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 kabupaten Sintang

 Detiksatu.com

Sintang,Bupati Sintang Dr.H. Jarot winarno,M.Med.PH yang juga Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sintang memimpin jalannya rapat evaluasi pelaksanaan penanganan covid-19 tahun 2020 dan Perencanaan Penanganan Covid-19 di tahun 2021 di Pendopo Bupati Sintang pada Rabu, 13 Januari 2021. 

Jarot,selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua,Bapak kapolres serta seluruh jajaran penangan satgas Covid-19 Kabupaten Sintang, teman-teman dari satgas Kecamatan.kita tak perlu rapat lama-lama, ini protokol Corona,jam 2 habis,tegasnya.

Pertama bahwa Corona masih seperti yang dulu, Indonesia belum mencapai stabilnya, kita tidak tahu kapan Corona berakhir. sampai kemarin,total kasus Corona yang tercatat 800.000 lebih, yang meninggal 24.000 lebih,hampir mendekati 25.000,itupun yang cuman tercatat di tempat-tempat pemakamannya ditunjukkan,dan yang ditunjukkan untuk protokol. karena itu menunjukkan bahwa jumlah kasus yang dimakamkan dengan protokol itu lebih dari data yang ada.berapa hari ini karna tes kita sudah semakin membaik,maka kita tembus setiap harinya di atas 10.000 kasus.Corona mau hilang harus sampai puncaknya dulu,puncaknya ini yang belum tercapai di Indonesia ini. jadi beberapa akhir ini dalam penguatan kapasitas pemeriksaan,kita 1 hari ditemukan lebih dari 10.000 kasus Corona terus bertambah,yang kedua dengan angka kematian mendekati 25.000 sekarang 24.000 lebih dengan catatan kemarin adalah hari kematian tertinggi kasus Corona di Indonesia dengan 302 kasus. Jadi Corona belum berakhir dan kita tidak tahu kapan berakhir.di Kabupaten Sintang,kita masuk dalam risiko sedang,total kasus sejak April 2020 mengalami pik tertinggi minggu ke 3 bulan Oktober 69 kasus.terbesarnya dari Maria tennis,seminari,darul ma,arif,ungkapnya.

Dalam rapat tersebut, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sintang menyusun rencana untuk mengendalikan dan menurunkan penyebaran covid-19 di Kabupaten Sintang yang saat ini berada di zona orange dan kasus terkonfirmasi terus mengalami peningkatan. 

Bupati Sintang menyampaikan bahwa corona masih belum selesai dan tidak tahu kapan berakhir. “Kabupaten Sintang masuk kategori zona orange. Sejak April 2020 hingga kini, terjadi 681 kasus. 6 diantaranya meninggal. Puncak kasus terbanyak di Kabupaten Sintang terjadi pada minggu ketiga Oktober 2020 dengan 69 kasus yang didominasi kluster Seminari Menyurai. Selesai Natal dan Tahun Baru 2021, melonjak lagi dengan 63 kasus dengan 1 orang meninggal. Yang 63 kasus ini, 61 orang diantaranya sehabis melakukan perjalanan liburan, hanya 2 orang yang tidak pergi kemana-mana namun tertular. Saya menganggap kinerja tim satgas sudah bagus. Kadang-kadang pas saya sedang ngopi, ada penertiban. Itu bagus” terang Bupati Sintang

“kasus corona di Kabupaten Sintang belum mencapai puncaknya dan tidak tahu kapan berakhir. Ruang Isolasi Khusus di RSUD AM Djoen Sintang ada 7 tempat tidur, terisi 5. Jangan sampai bertambah. Ruang Isolasi Mandiri memiliki 20 tempat tidur, terisi 15. Kita masih mengandalkan 3 T yakni test, tracing dan treatment ditambah vaksinasi. Kita terus ingatkan masyarakat untuk menerapkan 3M yakni menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Mengatasi corona ini harus kolaborasi dan bersama-sama. RT, RW, Desa yang mandiri dan siaga corona penting untuk diaktifkan” terang Bupati Sintang

 Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sintang Bernard Saragih menyampaikan bahwa mulai 2021, dalam mengeluarkan rekomendasi untuk kegiatan kemasyarakatan, pihak penyelenggara wajib menyampaikan permohonan 7 hari sebelum acara dilaksanakan sehingga tim bisa melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum mengeluarkan rekomendasi. “kita juga minta surat bermaterai yang ditandatangani penanggungjawab acara sebagai jaminan tidak terjadi kerumunan dan menerapkan protokol kesehatan. Kegiatan di kecamatan, Satgas Kecamatan yang berhak memberikan rekomendasi” terang Bernard Saragih

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang dr. Harisinto Linoh menyampaikan bahwa Dinas Kesehatan sudah melalukan pemeriksaan terhadap 8. 229 spesimen, 7.292 diantaranya negative dan terkonfirmasi sebanyak 681 orang. “seharunys Kabupaten Sintang sudah menerima vaksin dari pusat, namun dibatalkan. Lalu vaksin tersebut dialihkan untuk Kota Pontianak, Mempawah, dan Kubu Raya. Kita akan menerima vaksin sebanyak 1.700 dosis untuk tenaga kesehatan pada bulan Februari nanti”jelas Harisinto Linoh. 

“hingga saat ini Pemkab Sintang sedang merawat 15 orang dirawat Ruang Isolasi Mandiri dan 5 orang dirawat di Ruang Isolasi Khusus RSUD AM Djoen Sintang. Ada 62 orang dirawat di rumah susun RSUD AM Djoen Sintang dan 11 orang dilakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Dari total 681 kasus terkonfirmasi, pria 58 persen dan 41,85 persen wanita. Untuk pria didominasi usia 11-20 tahun yang saat itu berasal dari Seminari Menyurai dan Pesantren. Sedangkan wanita didominasi usia 21-30. Dari total 681 kasus, 90 persen yang dirawat itu tanpa gejala atau gejala ringan. Gejala berat ada 3 persen. Sintang ini sudah 4 minggu belum bergerak dari zona orange. Per 9 Januari 2021, Kecamatan Sintang masuk kategori resiko sedang. Sungai Tebelian, Binjai Hulu, Kayan Hilir, Kayan Hulu, Sepauk dan Tempunak masuk resiok rendah. Kecamatan lain tidak terdampak atau zona hijau. Kita membuka tahun 2021 dengan 63 kasus dengan didmoniasi klaster perjalanan atau liburan” terang Harisinto Linoh.

Alandri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *