SEKDA SINTANG AJAK SEMUA PIHAK BERGERAK TURUNKAN ANGKA STUNTING

oleh

Bupati Sintang yang diwakili oleh
Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Dra. Yosepha Hasnah, M. Si membuka kegiatan
penguatan kemitraan dalam menurunkan angka stunting Kabupaten Sintang di Gedung
Pancasila pada Senin, 6 Juli 2020. Kegiatan penguatan kemitraan dalam rangka
pelaksanan proyek prioritas nasional yakni promosi pentingnya pola pengasuhan
1000 hari pertama kehidupan di Kabupaten Sintang Tahun 2020.

Hadir dalam pertemuan tersebut,
Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Sintang Maryadi, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar Tenny
Calvenny Soriton, Ketua Provincial Working Group (PWG) Provinsi Kalbar Aida
Mochtar, Karttiyus Kepala Bappeda Kabupaten Sintang yang juga Duta Stunting
Kabupaten Sintang sekaligus Ketua Tim Koordinasi Intervensi Penurunan Stunting
Terintegrasi Kabupate Sintang. Hadir sebagai peserta lintas organisasi
perangkat daerah yang terkait langsung dengan upaya penurunan angka stunting,
Pengurus Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Sintang serta mitra yang
lainnya.

“anak-anak adalah generasi
penerus bangsa terlebih lagi pada tahun 2045 disebut Indonesia Emas. Mereka
adalah masa depan kita sehingga harus cerdas, sehat, kreatif dan produktif.
Anak-anak harus lahir sehat dan tumbuh dengan baik didukung pendidikan yang
berkualitas sehingga menjadi generasi yang menentukan kesuksesan pembangunan
bangsa. Sebaliknya, jika anak-anak terlahir dan tumbuh dengan kekurangan gizi,
mereka akan menjadi anak yang kerdil atau stunting” terang Yosepha Hasnah.

“anak yang stunting atau kerdil
mencerminkan kondisi gagal tumbuh karena kurang gizi sehingga menjadi terlalu
pendek untuk anak diusianya. Dengan demikian 1000 hari pertama kehidupan harus
mendapat perhatian khusus dari orangtua karena menjadi penentu tingkat
pertumbuhan fisik, kecerdasan dan produktivitas seseorang di masa depannya”
tambah Yosepha Hasnah.

“dalam menurunkan angka stunting
di Kabupaten Sintang, diperlukan koordinasi dan kerjasama banyak pihak seperti
OPD terkait, dunia usaha, masyarakat umum dan pemangku kepentingan lainnya.
Semua pihak harus konsisten dalam penanganan dan pencegahan stunting serta
dijadikan prioritas kerja. Pemerintah Kabupaten Sintang menetapkan 25 desa
sasaran lokus stunting dengan memperkuat program intervensi gizi sensitif dan
gizi spesifik” tambah Yosepha Hasnah

Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sintang Maryadi menjelaskan kegiatan
ini bertujuan untuk meningkatkan perhatian dan komiten banyak pihak dalam
kampanye pentingnya 1000 hari pertama kehidupan (HPK), mengimplementasikan  program kependudukan keluarga berencana dan
pembangunan keluarga, meningkatkan program keluarga balita, memberikan
penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam membina tumbuh
kembang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.