
KOTA DEPOK – Terkait sikapnya yang dinilai arogan mengususir terhadap salah satu pengurus Kumpulan Orang Orang Depok (KOOD), H Supian Suri, yang juga merangkap sebagai Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Depok itu, diruang sidang DPRD, Kamis (3/1), kemarin.
Seluruh pengurus Kumpulan Orang Orang Depok (KOOD), mendatangi Gedung DPRD, seperti Ahmad Dahlan didampingi Jamhurobi (Wakil Ketua Umum), Amiruddin (Wakil Sekretaris Umum), serta pengurus KOOD lainnya yaitu H Adin dan Muhammad Husein.
Awalnya mereka akan menemui bagian Humas DPRD Depok untuk menyampaikan surat permohonan audiensi. Namun Hendrik Tangke Allo sepertinya mengetahui kehadirannya. Saat itu pula Dahlan dihubungi Hendrik via telpon, dan diminta untuk menemuinya langsung di ruang kerjanya.
Ketua DPRD Depok, Hendrik Tangke Allo akhirnya menyampaikan permohonan maaf. “Benar, awalnya saya tidak menyangka hal ini akan menjadi heboh dan memunculkan kemarahan kawan-kawan di KOOD, terlebih terekspos di banyak media. Oleh karena itu saya secara pribadi meminta maaf. Saya kan dulu anggota KOOD juga,” ucap Hendrik, langsung di hadapan sejumlah pengurus KOOD, Jumat (4/1), di ruang kerjanya.
Dia mengakui, akan menemui Supian Suri guna mengklarifikasi tindakan atau sikapnya di ruang Sidang Paripurna kemarin. Selain itu juga, secara detail membeberkan kronologis insiden ‘pengusiran’ yang terjadi sebelum digelarnya paripurna, termasuk mengklarifikasi adanya tudingan yang menyebutkan dirinya mengumpat dengan kata-kata kasar.
“Jadi, saya sebetulnya tidak ada masalah dengan pak Supian Suri. Meskipun kemarin saya agak marah, namun sebenarnya kami berdua baik-baik saja. Bahkan, saya tidak mengeluarkan kata-kata kasar kepada pak Supian Suri, apalagi sampai nyebut nama-nama binatang. Itu tidak benar,” ujar Hendrik.
Ditempat yang sama, selaku Ketua KOOD, H Ahmad Dahlan, merespon positif permohonan maaf Hendrik Tangke Allo, terlebih dia beritikad baik akan menemui Supian Suri.
“Artinya, kami mewakili KOOD menerima permohonan maaf ini, dan memang sebaiknya pak Hendrik juga bertemu pak Supian Suri, agar persoalan ini tidak menjadi polemik yang berkepanjangan, dan suasana Depok yang sempat memanas harus kembali kondusif,” ujarnya.
Menurutnya, kendati Hendrik sudah meminta maaf, namun barisan KOOD tidak serta merta menerimanya. Pasalnya para anggota KOOD memiliki beragam karakter serta tingkat pemahaman yang berbeda. Ada yang mudah memaafkan, adapula yang sulit memberi maaf.
“Untuk itu, secepatnya kami akan ngumpul dengan semua pengurus, para tokoh dan sepuh KOOD. Selain menjelaskan hasil pertemuan dengan HTA, kami juga akan meminta masukan para tokoh dan sepuh KOOD, utamanya guna meredam kemarahan barisan KOOD, karena sampai saat ini gejolak belum reda, di grup WA KOOD aja masih ramai,” tutur Dahlan.
Dahlan menambahkan, bahwa dalam waktu dekat ini akan menggelar rapat khusus guna menyikapi hasil pertemuan dengan Ketua DPRD Depok, Hendrik Tangke Allo. Tujuannya untuk meredakan gejolak di internal KOOD.
“Jadi, saya mengimbau agar semua anggota KOOD agar tidak melakukan tindakan yang di luar arahan atau intruksi organisasi. Intinya Ketua DPRD sudah minta maaf. Sebagai hamba Allah, kita wajib memaafkan orang yang telah meminta maaf,” imbuhnya. (faldi)