
Sanggau,Detiksatu.com
Terkait beredarnya surat Direktur RSUD Sanggau yang menyatakan 10 tenaga medis diisolasi mandiri yang sempat menghebohkan masyarakat Kabupaten Sanggau dalam dua hari terahir,membuat Direktur RSUD M Th Djaman Sanggau, dr Edy Suprabowo angkat bicara mengklarifikasi.
Menurut Edy Surat tersebut seharusnya tidak beredar ke masyarakat luas, Tapi untuk memenuhi administrasi internal rumah sakit.
“Ini sebetulnya permintaan dari teman-teman tersebut untuk isolasi mandiri. Ini disebabkan karena simpang siurnya informasi yang diterima oleh teman-teman yang ada di rumah sakit ketika pulang dari merujuk pasien (Alm. Yustina Tinam) ke Pontianak itu informasinya simpang siur, sehingga mereka ada yang menyatakan bahwa hasil Rapid Tes reaktif,” Ujar Edy Rabu (22/4/2020).
Ditambahkan juga oleh Direktur Rumahsakit bahwa yang diperiksa Rapid Tes nya bukan terkait dengan Covid-19. Memang reaktif tapi untuk penyakit yang lain, Dan ini yang disalahartikan oleh teman-teman sehingga mereka meminta ke pihak manajemen dan ke supaya bisa untuk memberikan isolasi mandiri ke petugas-petugas tersebut untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan.
“Terkait dengan hal tersebut, kami juga menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga pasien. Mungkin menjadi tidak nyaman terkait dengan beredarnya surat yang seharusnya tidak beredar ke masyarakat, Jadi surat ini dibuat sebetulnya untuk memenuhi administrasi internal rumah sakit” tutur Edy
Menurut Edy bahwa alasan di keluarganya Surat tersebut merupakan dasar untuk bentuk administrasi yang harus di buat,serta dirinya juga tidak mengetahui kenapa surat tersebut bisa beredar di masyarakat luas.
“Jadi biar ada kekuatan kalau mereka tidak melaksanakan tugas dengan adanya surat tersebut. Kami tidak tahu kenapa surat bisa beredar luas di masyarakat, Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak keluarga yang mungkin merasa tidak nyaman dengan beredarnya surat tersebut,” Jelasnya
Pihaknya juga konfirmasi ke RSUD Soedarso Pontianak yang merawat pasien tersebut dan juga RS Antonius sebagai penerima rujukan pertama.
“Seperti tadi, Hasilnya ternyata untuk pemeriksaan penyakit yang lain bukan untuk penyakit Covid-19. Sehingga kita juga mendapat informasi dari RSUD Soedarso bahwa pasien tersebut dirawat di bangsal biasa artinya bukan diisolasi untuk pasien khusus Covid-19,” Tambahnya
Dari informasi tersebut, Kita juga sudah menarik teman-teman kita yang diisolasi secara mandiri di Asrama Diklat Sanggau Permai yang dijadikan sebagai rumah isolasi sudah kita minta untuk turun dan bertugas kembali.
“Ini hasil terakhir saya konfirmasi ke Direktur RSUD Soedarso Pontianak bahwa memang bukan terkait dengan kasus Covid-19. Sekali lagi kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga pasien yang tentunya merasa tidak nyaman dengan adanya surat yang beredar itu,”ujarnya.
Edy memastikan bahwa akan selidiki terkait bagaimana surat itu bisa beredar. “Dan pasti ada sanksi administrasi dari rumah sakit”pungkasnya. (Kornelis)