Gelar Lomba Digitalisasi Pasar Mayestik, Pramono, Numun Selain Itu Rakyat Jaksel Juga Kecewa Tidak Di Ajak Dialog

Redaksi
Juli 22, 2025 | Juli 22, 2025 WIB Last Updated 2025-07-22T04:38:55Z

JAKARTA, DETIKSATU.COM - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar Lomba Digitalisasi Pasar yang dibuka secara resmi oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan, Selasa (22/7/2025). Program ini melibatkan 20 pasar sebagai peserta utama dan menargetkan dampak digitalisasi ke 133 pasar tradisional lainnya di ibu kota


Kenapa saya lombakan? Saya yakin seyakin-yakinnya bahwa yang namanya perbankan atau bank yang ikut lomba enggak mau kalah,” ujar Pramono, Selasa.

Pramono yakin kompetisi ini akan memacu perbankan untuk melakukan literasi digital kepada para pedagang pasar.


Digitalisasi pasar diyakini juga bisa membawa dampak sosial yang signifikan, salah satunya menurunkan angka kejahatan jalanan seperti pencopetan dan pemalakan. Transaksi digital yang makin luas akan membuat masyarakat tidak lagi membawa uang tunai, sehingga meminimalisasi potensi tindak kriminal


“Tapi tidak banyak orang mengetahui dan memahami bahwa semakin maju orang menggunakan digital, maka yang namanya copet itu juga akan berkurang,” kata dia


Pramono menambahkan, saat ini Jakarta telah mencatat 6,2 juta pengguna transaksi digital, tertinggi di Indonesia



Ia optimistis, angka tersebut akan terus meningkat seiring adanya kemudahan akses pembayaran digital seperti QRIS dan EDC di pasar.



 Selain aspek keamanan, digitalisasi pasar juga dinilai dapat meningkatkan transparansi penerimaan daerah. “Penerimaannya Jakarta juga secara perlahan akan meningkat. Karena enggak ada lagi ruang abu-abu, semuanya ruang transparan,” ungkap Pramono


Rakyat Jakarta Selatan kecewa akibat seperti alergi terhadap rakyat sendiri :

Rakyat dan warga pasar Mayestik kecewa, harusnya gubernur DKI Jakarta survei keliling pasar dan  ajak diskusi atau dialog bersama rakyat dan pedagang pasar Mayestik jakarta selatan, kata Agus 


Agus juga mengatakan dirinya sudah terbiasa menghadapi situasi seperti ini, namun tetap menyayangkan kondisi yang dialami warga pasar Mayestik lainnya.


“Banyak ibu-ibu yang ngeluh karena sudah dari pagi nungguin, ternyata cuman selewat doang, bukannya di ajak diskusi malah turun dari mobil  pidato cuman berapa menit langsung kabur, ujarnya 


Hemi menambahkan,Programnya gak ada yg mensejahterakan warga jakarta...tdk ada yg berbobot...kebanyakan gerbongnya dia yg mengolah semua, pungkasnya.


Tim redaksi 


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Gelar Lomba Digitalisasi Pasar Mayestik, Pramono, Numun Selain Itu Rakyat Jaksel Juga Kecewa Tidak Di Ajak Dialog

Trending Now

Iklan

iklan