Salah satu sorotan positif datang dari pengalokasian 20 persen Dana Desa yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Melalui unit usaha di bidang pertanian, BUMDes Desa Kertasari dinilai mampu melibatkan banyak masyarakat secara langsung, baik dalam pengelolaan maupun pelaksanaan kegiatan usaha.
“Penggunaan Dana Desa tahun ini sudah cukup terbuka dan jelas. Kami sebagai warga melihat langsung manfaatnya, terutama karena BUMDes pertanian ini melibatkan petani dan warga desa,” ujar Kombes, salah satu tokoh masyarakat Desa Kertasari, Sabtu (13/12/2025).
Kepala Desa Kertasari, H. Suhendar, menyampaikan bahwa seluruh tahapan perencanaan hingga pelaksanaan Dana Desa 2025 telah disusun melalui musyawarah desa dan mengacu pada regulasi yang ditetapkan pemerintah pusat.
“Kami berkomitmen menjalankan Dana Desa secara akuntabel dan transparan. Alokasi 20 persen untuk BUMDes kami arahkan ke sektor pertanian agar benar-benar menyentuh kebutuhan dan potensi masyarakat,” tegas Kepala Desa Kertasari.
Sementara itu, Direktur BUMDes Kertasari menjelaskan bahwa usaha di sektor pertanian dipilih karena mayoritas warga desa berprofesi sebagai petani, sehingga dampaknya bisa dirasakan secara langsung.
“BUMDes pertanian ini bukan hanya soal keuntungan, tetapi pemberdayaan. Banyak warga yang terlibat mulai dari pengolahan lahan, distribusi hasil, hingga pengelolaan usaha,” jelasnya.
Masyarakat berharap pengelolaan Dana Desa yang dinilai sudah sesuai aturan ini dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan, sehingga Dana Desa benar-benar menjadi instrumen pembangunan dan peningkatan kesejahteraan warga Desa Kertasari secara berkelanjutan.
Reporter (Roan)