Mantan ketua Umum HMI Komisariat Unipas Morotai
Dalam sejarah panjang organisasi kepemudaan Indonesia, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) berdiri bukan sekadar sebagai wadah berhimpun, tetapi sebagai medan perjuangan gagasan dan gerakan kaum muda. Karena sejak awal dibentuk melalui semangat Cipayung Plus, organisasi kepemudaan itu lahir dari kesadaran bahwa pemuda adalah kekuatan strategis bangsa. Dan dibalik usia yang muda, tersimpan potensi luar biasa untuk mendorong ketahanan nasional, serta menjadi motor penggerak pembangunan, baik nasional maupun daerah.
Sebagai pemuda, saya memandang bahwa tanggung jawab hari ini jauh lebih besar dari sekadar simbol atau seremonial belaka. Sebab kita dituntut untuk berbenah, bukan hanya dalam tindakan, tapi juga dalam cara berpikir. Di tengah dinamika sosial yang semakin kompleks, pemuda tidak bisa lagi sekadar hadir sebagai pengamat. Tetapi harus menjadi aktor yang berpikir strategis, bertindak taktis, dan tetap berpijak pada semangat kolektif.
Khusus di Pulau Morotai, potensi generasi muda sangat besar. Banyak organisasi kepemudaan seperti OKP misalnya, itu tumbuh dengan semangat yang tinggi, namun perlu untuk satu simpul bersama, yaitu Pemuda Berbenah. Karena ini bukan sekadar tagline, tetapi ajakan moral dan aksi.
Morotai membutuhkan anak muda yang siap bersatu, membangun gagasan, dan mewujudkan kerja nyata. Dalam kondisi saat ini, tidak cukup hanya menuntut perubahan. Tetapi kita meski harus menjadi bagian dari perubahan itu sendiri.
Seperti yang pernah disampaikan oleh Bung Karno, “Berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncang dunia.”
Kata-kata itu bukan sekadar retorika, tetapi ajakan untuk menyadari betapa besar kekuatan kita. Jika 10 pemuda bisa mengguncang dunia, maka bayangkan jika ratusan pemuda Morotai bersatu dan bergerak bersama. Kita bukan hanya mengguncang, tapi membangun tanah ini dengan idealisme dan kerja nyata.
Kenapa Harus “Berbenah”?
Kata berbenah, bermakna dua hal yaitu mengoreksi dan memperbaiki. Pertama, koreksi terhadap sikap-sikap pemuda yang selama ini mungkin terjebak dalam konflik internal, ego sektoral, atau hanya jadi penonton pembangunan. Kedua, perbaikan menyeluruh dalam orientasi dan kontribusi pemuda terhadap daerah.
Dalam semangat itu, saya menyatakan kesiapan untuk maju sebagai Calon Ketua KNPI Pulau Morotai Tahun 2025, dengan mengusung gagasan besar bertajuk "PEMUDA BERBENAH"
Bukan karena merasa paling mampu, tetapi karena saya percaya bahwa dengan kekuatan kolaborasi, kita bisa melahirkan arah baru yang lebih segar dan kuat. Kita harus gandeng tangan, tinggalkan sekat, dan fokus pada tujuan bersama.
Seperti kata Tan Malaka, “Idealisme adalah kemewahan terakhir yang dimiliki pemuda.”
Hari ini, idealisme itu harus kita sulut kembali. Bukan untuk kepentingan pribadi, tapi untuk memastikan bahwa Morotai akan tumbuh bersama anak-anak mudanya. Maka dengan penuh hormat, saya mengajak seluruh sahabat muda, para tokoh, senior, dan masyarakat luas, untuk mendoakan dan mendukung perjuangan ini. Mari kita rawat semangat ini bersama, karena jika bukan sekarang, kapan lagi? Dan jika bukan kita, siapa lagi?
Pemuda Berbenah, Morotai Menang!