Pelaksanaanya menyasar semua sekolah di Kalsel mulai Agustus mendatang.
Imunisasi yang diberikan kali ini adalah vaksin human papillomavirus (HPV). Pemberian vaksin ini sebagai langkah pencegahan kanker serviks yang saat ini menjadi ancaman tehadap perempuan.
Kanker ini biasanya berkembang perlahan dan seringkali baru terdeteksi setelah memasuki stadium lanjut karena pada awalnya seringkali tidak menimbulkan gejala.
Infeksi Human Papillomavirus (HPV) adalah penyebab utama kanker serviks. “Kami berikan gratis untuk perempuan usia sekolah dari kelas lima, enam dan sembilan,” terang Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Diauddin, (29/7).
Disampaikannya, ancaman kanker rahim ini di Indonesia cukup tinggi. Di mana dalam setiap jamnya, 2 wanita di Indonesia meninggal karena kanker serviks.
Bahkan pada tahun 2020 dan 2021 lalu, kanker rahim menduduki peringkat dua terbesar penyakit katastropik yang memakan biaya Rp3,5 triliun. “Imunisasi HPV ini sebagai upaya menurunkan angka penderita kanker rahim yang kasusnya terbilang tinggi,” imbuhnya.
Dia tak menampik, bagi sebagai orang ada yang takut dengan vaksin karena dianggap tak halal. Maka dia berharap masyarakat ikut berkomitmen menyukseskan vaksinasi ini dan termakan berita hoaks yang menyesatkan. “Kami pastikan aman dan halal, banyak informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Padahal vaksin ini sudah dilaksanakan sejak lama,” ujarnya.
Vaksinasi nanti terangnya tak hanya menyasar anak di sekolah. Imunisasi juga akan jemput bola ke posyandu dan ke puskesmas. Tujuannya adalah untuk anak yang putus atau tidak sekolah. “Kesuksesan imunisasi ini tentu saja peran semua pihak, khususnya pemerintah kabupaten kota,” katanya.
Sisi lain, warga Jalan Sultan Adam Banjarmasin, Helda Mawarni mengaku antusias dengan vaksinasi ini. Baginya, ancaman kanker rahim bagi perempuan seperti menunggu kapan kita meninggal. Maka dia tak ingin anaknya terpapar infeksi rahim ini. “Saya tak masalah dengan imunisasi ini. Ini untuk kesehatan dia juga,” ujarnya.