Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo kepada KNKT di VIP Lanud Syamsudin Noor Banjarbaru Jumat (5/9/2025) pagi, sehari setelah proses evakuasi badan pesawat dan enam kantong jenazah korban.
Investigator Keselamatan Udara KNKT, Ony Soerjo Wibowo, mengungkapkan black box ditemukan menempel di badan helikopter dalam kondisi terbakar parah.
Masih nempel di pesawat, tapi posisinya sudah hangus. Karena diikat dengan baut, jadi tetap menempel di badan pesawat,” ujarnya.
Ony menjelaskan, black box helikopter terdiri dari dua bagian, yakni Cockpit Voice Recorder (CVR) dan Flight Data Recorder (FDR) yang di dalamnya terdapat Crash Survivable Memory Unit (CSMU).
Namun, akibat benturan dan kebakaran, sebagian komponen terpisah hingga lima meter dari badan pesawat.
Ekor pesawat tertinggal di atas bukit, sekitar 100 meter dari badan helikopter. Black box ditemukan di pangkal ekor yang ikut terbakar,” jelas Ony.
Karena kondisi rusak berat, KNKT akan melakukan penanganan khusus sebelum mengekstrak data.
“Biasanya tinggal colok kabel untuk download data. Tapi karena kabel dan baterai terbakar habis, maka nanti akan kita buka dan ambil memorinya,” pungkasnya.