Kriminalitas Di Wamena Papua Pegunungan Analisis Sosial.

Redaksi
September 24, 2025 | September 24, 2025 WIB Last Updated 2025-09-23T19:47:14Z
Wamena,detiksatu.com _Dalam beberapa bulan terakhir, tingkat kriminalitas seperti pencurian, penjambretan, dan pembegalan meningkat tajam di Kota Wamena. 

Kondisi ini sangat meresahkan kita semua apalagi kabar terbaru ada pencurian di dalam Gereja Pekabaran Injil (GPI) Jalan suci Potikelek sabtu 20 September 2025. 


Dalam hati saya mengatakan bahwa pencuri ini telah dikuasai setan sehingga sulit membedahkan rumah warga dan Rumah Tuhan. Setelah merenung satu dua hari ini saya ingin menulis sebuah artikel dari sudut pandang yang lain terkait fenomena ini.

Pendahuluan
Jumlah pengangguran yang relatif tinggi, khususnya di kalangan pemuda, berpotensi memicu meningkatnya tindak kriminal seperti pencurian, jambret, dan kekerasan jalanan. Hal ini bukan sekadar persoalan keamanan, melainkan juga mencerminkan adanya masalah struktural dalam penyediaan lapangan kerja.

Landasan Teori
Banyak pakar menekankan hubungan erat antara pengangguran dan kriminalitas.
1) William Julius Wilson (1996) dalam bukunya When Work Disappears menjelaskan bahwa ketika peluang kerja hilang dari suatu kota, akan muncul masalah sosial serius, termasuk meningkatnya kriminalitas, rusaknya struktur keluarga, dan tumbuhnya “lingkungan miskin perkotaan” yang terisolasi dari kesempatan ekonomi.


2) Crow, Richardson, Riddington, & Simon (1989) dalam Unemployment, Crime, and Offenders menyimpulkan bahwa pengangguran meningkatkan risiko keterlibatan individu dalam tindak kriminal, terutama pencurian dan kejahatan jalanan.


3) Di Indonesia, penelitian Sondang Engelina Situmorang (2022, Universitas Bengkulu) menegaskan bahwa pengangguran dan kemiskinan berpengaruh positif serta signifikan terhadap kriminalitas. Temuan ini menunjukkan bahwa masalah ekonomi menjadi faktor pendorong utama meningkatnya tindak kejahatan.
Dengan kata lain, para ahli sepakat bahwa pengangguran bukan hanya masalah ekonomi, tetapi juga ancaman bagi stabilitas sosial.


Analisis menunjukkan penyebab utama adalah kurangnya perhatian pemerintah terhadap pemuda, terutama dalam hal lapangan pekerjaan, keterampilan, dan pemberdayaan ekonomi.


Poin diatas ini merupakan penelitian beberapa pakar, lalu saya Kembali ke konteks kota Wamena sebagai ibu Kota Provinsi Papua Pegunungan Dimana kota Wamena sebagai Urban Maknet atau Maknet kota yang menarik pendatang karena dianggap ada peluang kerja. Wamena juga sebagai pusat Urbanisasi, dalam teori Pembangunan wilayah (Perroux) Ibu kota Provinsi sering jadi kutup Pertumbuhan ekonomi, sehingga jadi pusat migrasi tenaga Kerja. 


 Dalam artikel ini saya belum punya data pasti terkait berapa sarjana kita yang lagi mengganggur dan berapa data pemuda kita yang putus sekolah atau tidak sekolah dan menggangur? Jika kita hitung jumlah usia produktif yang tidak diserap lapangan kerja lebih besar dari pada yang telah diserap sehingga ada ketimpangan yang sangat serius maka saya membenarkan Teori Strain – Robert K. Merton (1938) Disebut juga Strain Theory atau Teori Ketegangan Sosial Dimana orang ingin mencapai tujuan hidup (misalnya sukses, punya uang, status sosial), tapi tidak semua orang punya akses ke cara-cara yang sah (sekolah, kerja, usaha formal) Kalau jalur sah tertutup timbul “strain” (tekanan / frustrasi) Akibatnya sebagian orang memilih jalan menyimpang atau kriminal untuk mencapai tujuan itu.


Pencurian di rumah Tuhan yang telah saya sebutkan di awal kaitkan dengan teori Anomie Émile Durkheim (1897) Kata “anomie” berasal dari bahasa Yunani, artinya tanpa norma / kekosongan norma. Menurut Durkheim ketika aturan sosial melemah atau tidak lagi dipatuhi, masyarakat jadi kacau, individu kehilangan arah, dan perilaku menyimpang meningkat.

Penutup
Saya paling setuju para pelaku kejahatan harus di tindak tegas sesuai hukum yang berlaku, namun Mengacu pada pandangan para pakar, jelas bahwa penanganan kriminalitas di Wamena tidak bisa hanya dengan pendekatan keamanan. 

Solusi jangka panjang harus berupa penyediaan lapangan kerja, program padat karya, serta pelatihan keterampilan bagi pemuda Papua. Dengan demikian, pengangguran dapat ditekan, dan angka kriminalitas pun berangsur menurun.


Wamena 23 September 2025
Sumber : Gerson Wetapo, S.Kom, M.Kom
Universitas Baliem Wamena

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kriminalitas Di Wamena Papua Pegunungan Analisis Sosial.

Trending Now

Iklan

iklan