Aksi yang dilakukan para mahasiswa tersebut bertujuan untuk mengawal tuntutan 17+8 yang beberapa harus diselesaikan hari ini.
Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kepala Biro Multimedia (Karomulmed) Divisi Humas Polri menjelaskan mahasiswa yang hadir di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berasal dari Bandung
Sampai pukul 14.59 WIB, situasi aman dan terkendali," ungkapnya dalam konferensi pers di tengah aksi demonstrasi.
Ade meminta masyarakat tidak perlu khawatir dan bisa menjalankan aktivitas seperti biasa. Kepada massa aksi, diharapkan dapat menyampaikan aspirasi dengan baik dan tidak mengganggu keamanan, ketertiban masyarakat (kamtibnas).
"Kami berkomitmen untuk bekerjasama menciptakan kamtibmas yang kondusif, situasi aman harapan kita bersama. Saling menghormati dan menghargai dan bekerja sama untuk mewujudkan situasi kamtibnas memahami hak dan kejwaiban hak masyarakat satu dan lainnya itu harus senantiasa dijunjung tinggi," terangnya.
Polri menurunkan 1.371 personel pengamanan dalam aksi demonstrasi pada hari ini. "Kami siap, kami hadir di lapangan dan mohon dengan hormat untuk mengikuti petugas kami di lapangan," tegasnya.
Mengutip detikcom , massa mahasiswa tiba di lokasi sekitar pukul 13.48 WIB. Mereka tiba dari arah Semanggi. Mereka membawa atribut bendera dengan tulisan Universitas Padjadjaran. Mereka juga membawa bendera merah putih.
Selain itu, para mahasiswa juga membawa poster-poster seperti 17+8 Tuntutan Rakyat. Ada juga mahasiswa yang menulis 'Laprak gue aja kelar sebelum deadline'.
Dalam poster lain tertulis 'Bandung Bondowoso aja bisa bikin 999 candi semalam, masa bapa ibu DPR gak bisa selesain 17 PR nya malam ini'. Ada pula yang menulis 'Cepet selesain dong tugasnya, malu ege udah ada #freeindonesia di negara lain'.
17 + 8 Tuntutan Rakyat
"17+8 Tuntutan Rakyat" juga beredar di media sosial X. Banyak pengguna langsung me-mention akun Prabowo serta DPR untuk menyampaikan tuntutan tersebut.
Masyarakat juga diminta berfokus pada poin tuntutan dan mengawal serta memperjuangkannya. Selain itu diminta tidak terpecah fokusnya oleh narasi lain.
Dalam unggahan disebutkan semuanya adalah hasil rangkuman sejumlah tuntutan yang beredar di media sosial beberapa hari terakhir. Berikut daftar tuntutan tersebut yang dilihat CNBC Indonesia pada Senin (1/9/2025):
Tuntutan dalam 1 Minggu
Berikut adalah tuntutan dengan deadline 1 pekan yaitu pada 5 September 2025:
Tugas Presiden Prabowo
Tarik TNI dari pengamanan sipil dan pastikan tidak ada kriminalisasi demonstran.
Bentuk Tim Investigasi Independen kasus Affan Kurniawan, Umar Amarudin, maupun semua korban kekerasan aparat selama demonstrasi 28-30 Agustus dengan mandat jelas dan transparan.