"Pasalnya Proyek drainase vertikal yang pada umumnya di masarakat mengetahui sumur kedalaman 4 meter lebar satu meter itu disebut sumur resapan,namun menjadi pekerjaan perbaikan drainase, bahkan papan nama yang mengatasnamakan kegiatan dpkpp sementara yang mengerjakan pihak ketiga.
Tercium Dugaan mark up anggaran pihak dpkpp dengan pihak ketiga kerja sama manipulasi papan nama, anggaran dalam proyek Pembangunan area Pkl citerup, di ruko citerup,salah satu aitem pekerjaan DRAINASE VERTIKAL yang pada umumnya masarakat tau SUMUR RESAPAN yang kedalaman 4 meter dia meter bulat satu meter ,dengan lapisan cor bulat atau di sebut hong, namun tertuang di papan nama hanya pekerjaan perbaikan DRAINASE yang tidak tercantum volume pekerjaan itu pun di duga untuk mengelabuhi lelang di pecah menjadi dua nomor kontrak, sementara pekerjaan masih satu lokasi.
Dugaan Mark up Anggaran: Adanya indikasi penggelembungan anggaran proyek dari nilai yang seharusnya tertuang volume di papan proyek, namun papan proyek tersebut hanya tertuang pkerjaan perbaikan drinase dan jumlah angka yang di buat dua nomor kontrak dan nilai anggaran yang signifikan, namun satu perusahaan sementara masih satu lokasi itu dugaan kuat di pecah untuk menghindari lelang karena jumlah pekerjaan satu area,dua no kontrak satu perusahaan.
CV.MUDA BERKARYA LESTARI-No kontrak 000.3.2/1777/spk/pb-dpkpp/1x/2024 Rp. 145.885.095.
CV.MUDA BERKARYA LESTARI
No kontrak 000.3.2/1776/spk/pb-dpkpp/1x/2024 Rp.390.963.990.
Total pekerjaan sumur resapan 15 lobang dengan ukuran kedalaman 4 meter dan lebar 1 meter itu bukan harga yang sedikit namun harga yang sangat signifikan 536.849.085
volume pekerjaan Tanpa Papan Informasi yang lengkap, yang di duga melanggar prinsip keterbukaan informasi publik dan menimbulkan kecurigaan adanya proyek "siluman".
Modus operandi tersebut berpotensi menyebabkan kerugian keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. (APBD) merupakan rencana keuangan tahunan pemerintah daerah tahun anggaran 2025.
Salah satu narasumber yang enggan di sebut namnya saat di konfirmasi terkait pemilik proyek. Ia mengatakan, orang cilebut inisial (Al) dia orang dekatnya (BUPATI,Rudy Susmanto)maknya yang lain belum dapat proyek pak (Al)sudah perioritas dikasih proyek ini, pekerjaan ini baru tahab awal belum lagi tahab dua sampai tahab tiga pengecatan Ruko ini semua pak. ucap narsum.
Saat pemilik proyek di konfirmasi (alan) ia bukan memberi klarifikasi justru suruh menghubungi wartawan, Om kirim kesini,ini orang saya Komunikasi sama itu ya
Biar dia yang koreksi Orang saya.ujarnya.
Hingga berita ini di tayangkan yang bersangkutan selaku pemilik CV.MUDA BERKARYA LESTARI (ALAN) dan wartawan tersebut belum memberikan jawaban konfirmasinya.
Dalam hal ini kepada bupati bogor, Rudy Susmanto, di mohon agar mengevaluasi para pendukungnya yang akan merusak citra buruk bogor istimewa karena kurang amanah dalam membantu kinerja pembangunan hanya ajaz manfaat.
Red-sy