Cianjur, detiksatu.com - Waktu kami ke Puskesmas Muka Cianjur, mengantar seorang warga yang relatif sulit berkomunikasi (beliau seorang pemulung/ rombeng) yang sering mulung dikompleknya, Jum'at (07/11/2025).
Apresiasi untuk puskesmas dari pihak puskesmas yang⁶ sangat ramah dalam pelayanan sehingga terpenuhi dengan baik.
"Saya disambut dengan ramah, sore itu Puskesmas menjelang tutup, namun karena tujuannya juga hanya untuk mengecek paskes dari peserta BPJS. Alhamdulillah pak Teddy (Satpam di puskesmas tersebut membantu dan mengarahkan ke bangian pelayanan), walhasil maksud dan tujuan terpenuhi."ucap pasien Puskesmas Muka Cianjur yang tidak mau disebutkan namanya.
Hasil survey diadakan kepada pengunjung yaitu; Kepala Puskesmas Ibu Yanti (Desa Kelurahan Saya) menilai 95, dari sisi pelayanan di Puskesmas Muka dari skala 10 sd 100. - 95%, Kekurangan nya sedikit saja, harus nya diberi canopy untuk ruang tunggu depan, kasihan yang ngantri sedang sakit kepanasan.
Tapi kekecewaan itupun sirna, karena khususnya Pelayanan satpam sangat aktif membantu.
Satpam melakukan pelayanan sangat baik, karena , mengingat pengalaman orang tua waktu zaman dulu pernah dilayani kurang baik di Rumah Sakit, jadi tidak ingin terulang bagi masyarakat lainnya, satpam juga menyampaikan,"orang sakit harus dibawa ceria."
Lain halnya dengan pasien pak Nana ( Dari Kelurahan Bojong Herang) menilai 80 sd 85, karena sedikit kecewa dengan adanya anterian yang di dahulukan.
Saya jadi ingat termasuk yang didahukukan saat bawa pasien, padahal saya sudah pesan ke satpam, biar normal sesuai anteian saja.
Satpam, ini diberi kecepatan khusus, mengingat pasien yang dibawa ada infeksi di kuping (Congean) takut bau nya menganggu pasien lain.
Hasil konfirmasi dengan bagian TU (Ibu Herti) dan Kepala Puskesmas (Ibu. Dr. Ariani) menjelaskan.bahwa saat ini pasien Puskesmas Muka sudah 30% menggunakan aplikasi Mobile JK. untuk daftar antrian, dan dalam aplikasi tersebut ada screening awal untuk keluhan sehingga lebih memudahkan dan mempercepat dalam pelayanan.
Dari aplikasi tersebut sudah ada rencana penjadwalan waktu untuk datang ke Puskesmas sehingga cukup datang pada jadwal yang sudah ditentukan, sehingga efesien waktu dan mengurangi penumpukan antrian.
Kepala Puskesmas pun menyambut baik ide untuk membuat banner, mengenai penghijauan aplikasi tersebut agar masyarakat juga tidak berfikir adanya antrian ya di prioritaskan, kecuali pasien darurat.
Mengenai jumlah pelayanan di Puskesmas Muka secara jumlah meningkat, namun pendapat Kepala TU ini juga jadi Dilema.
Apakah karena Puskesmas ini karena pelayannya baik atau ini kondisi kesehatan masyarakat jadi kurang baik.
"Apalagi di sini, kami tetep terima konsumen yang paskes nya tidak disini tapi karena berbagai alasan pasiennya :
Contoh sudah merasa cocok dengan bidannya atau dokternya yang ternyata sekarang bertugas di Puskesmas Muka atau alasan jarak, atau.bisa jadi karena akreditasi paripurna dalam Hal fasilitas dan pelayanan yang diperoleh Puskesmas Muka
Apakah adalah penilaian/ variable untuk KPI dari hal kegiatan menerima pasien diluar Paskes.?Tentunya hal ini harus menjadi pertimbangan pembuat kebijakan yang perlu memberikan reward / penilaian lebih, karena Team Puskesmas Muka telah membantu lebih kepada masyarakat.
Tentunya dengan adanya Reward bisa jadi Puskesmas lain pun akan mengikuti sikap baik, mau menerima pasien Dari paskes Puskesmas lain.
Dari hasil evaluasi 2 bulanan (dimana kewaibannya evaluasi itu 2 kali dalam 1 tahun), Puskesmas Muka sudah mendapatkan tenaga tambahan bagian peracikan obat, karena Dari data/ informasi yang ada, penumpukan pasien karena banyaknya racikan obat sehingga ditambahlah tenaga peracik menjadi 3 orang
Misi Visi Puskesmas Muka mengacu ke Kabupaten Cianjur
Saat ini untuk meningkatkan pelayanan, Masih proses pengusulan 3 tenaga profesi baru, yaitu:
1. Fisio therapi
2. Psikolog
3. Management puskesmas
Rating tertinggi di data Puskesmas Muka, pasien yang banyak adalah :
1. Ispa (batuk pilek)
2. diare.
Untuk program penumpasan TBC,
sedang melakukan uji coba dengan Desa Babakan Karet membentuk program Kupas Ketan .
Dan mencoba inisiasi dengan Desa Babakan Karet juga untuk pengelolaann sampah yang tentunya merupakan salah satu sumber penyakit juga kalau tidak dikelola dengan baik. ( H. Wisnu )

