Wamena, detiksatu.com || Mahasiswa gabungan dari 9 kampus di Wamena, Papua Pegunungan, menyalurkan bantuan kepada korban bencana longsor dan banjir di distrik Dal dan Mebarok, Kabupaten Nduga. Bantuan tersebut berupa uang tunai sebesar Rp 120.000.000 dibagi untuk dua posko dan sembako lainnya.
Bencana longsor dan banjir yang terjadi pada 1 November 2025 telah menelan 15 warga dari distrik Dal dan 8 warga dari distrik Mebarok, total 23 warga Nduga. Mahasiswa gabungan tersebut 3 hari lalu usai melakukan penggalangan dana untuk membantu keluarga korban.
"Kami sangat berduka cita atas musibah ini dan berharap bantuan kami dapat meringankan beban keluarga korban," kata Oingen Wirengge, pengurus organisasi mahasiswa (DPC-IPMNI).
Yorius Gwijangge dari Tim Tanggap Darurat Bencana longsor dan banjir Nduga mengapresiasi bantuan mahasiswa dan pemerintah daerah. "Kami telah menerima konfirmasi dari BPBD bahwa 18 korban telah dimakamkan dan posko rencananya akan ditutup dalam 15 hari," kata Gwijangge kepada media (16/11/2025).
Namun, Lenanus, seorang intelektual dari posko pintas menyatakan, kekecewaannya terhadap pemerintah. "Pemerintah gagal dalam penanganan bencana. Korban bencana distrik Mebarok belum ada informasi yang pasti, kami sangat kecewa dengan lambatnya respons pemerintah," Rekap.(17/11/2025)
Nonus Gwi, korlap posko sementara bencana longsor banjir distrik Mebarok, menyampaikan terima kasih kepada mahasiswa yang telah berpartisipasi dalam penggalangan dana.
"Kami salut kepada Solidaritas mahasiswa Lapago khususnya mahasiswa yang berstudi di Wamena yang telah membantu kami keluarga duka,"papar Nonus
"Kami posko ini buka terus karena tempat TKP disana belum dapat informasi yang kepastian meskipun, beberapa keluarga yang pergi kesana untuk cari tetapi juga kami khawatir keamanan disana."tambahnya
Mahasiswa gabungan tersebut berharap bantuan mereka dapat membantu keluarga korban dan mempercepat proses pemulihan pasca-bencana.
Report: Saranus Kogoya
Editor : Basirun

