Tanjab Barat, detiksatu.com – Kerusakan plafon ditemukan di kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dispapora) Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat), memicu pertanyaan tentang kualitas pekerjaan dan kesesuaian dengan data dampak bencana sebelumnya.
Pantauan di lokasi menunjukkan bagian plafon yang menggunakan bahan PVC tersebut tampak terbuka dan rusak. Padahal, pekerjaan pemeliharaan dan rehabilitasi gedung kantor ini diduga baru saja diselesaikan pada tahun anggaran 2024 dengan anggaran sebesar 200 juta rupiah, yang termasuk dalam program "pemeliharaan rehab gedung kantor".
Terpisah Pihak rekanan yang mengerjakan proyek inisial AB mengklaim bahwa kerusakan disebabkan oleh angin topan (puting beliung) yang terjadi pada tahun 2023. Hal ini disampaikan melalui pesan singkat kepada media: "Alam tuh, kan ada angin topan yang banyak merobohkan rumah di sepanjang Paret Gompong.kami juga terdampak dan itu pekerjaan tahun 2023.masa pemeliharaan sudah habis.tapi kita usahakan diperbaiki. terkendala tukang karena semua pada kerja dan juga itu tinggi insya Allah bahan datang, tukang ada bereslah tu,"ucapnya.
Namun, klaim ini menimbulkan pertanyaan, karena informasi kerusakan plafon kantor tersebut diduga tidak sesuai dengan data jumlah rumah warga yang terdampak bencana angin puting beliung yang dihimpun sebelumnya.
Berikut adalah data kerusakan rumah warga akibat hujan deras disertai angin puting beliung tahun 2023 lalu.
1). RT 01, Kelurahan Sungai Nibung, Kecamatan Tungkal Ilir: 6 rumah rusak berat, 3 rumah rusak sedang, dan 8 rumah rusak ringan.
2). RT 12, Kelurahan Sungai Nibung, Kecamatan Tungkal Ilir: 4 rumah rusak berat, 2 rumah rusak sedang, dan 10 rumah rusak ringan.
3). RT 13, Kelurahan Sungai Nibung, Kecamatan Tungkal Ilir.
Persoalan ini semakin menarik dan memicu semangat awak media untuk lebih lanjut menelusuri memastikan penyebab pasti kerusakan dan kesesuaian pelaksanaan proyek dengan anggaran yang telah dialokasikan. (tim)

