Mantan PM Malaysia dihukum 165 tahun dan denda Rp 47 trilyun atas tuduhan gratifikasi sebesar RM 11,38 atau sktr Rp 45,5 trilyun (kurs Rp 4.000).
Jika dibandingkan dengan besaran 10 kerugian negara yg dibuat oleh rezim Jokowi selama 10 tahun yang nilainya bisa mencapai puluhan trilyun, dengan rincian sbb :
1) *menaikkan utang lbh 3 kali lipat.* utang negara (pemerintah + BUMN + pembaran ditunda + pembayaran berjalan) dari sktr Rp 9.000 trilyun menjadi sktr Rp 24.000 trilyun
2) *menaikkan suku bunga utang lbh 3 kali lipat*, dari sktr 2% pertahun menjadi sktr 6,5 - 7,0 % per tahun
3) *menaikkan cicilan utang (pokok dan bunga) sktr 5 kali lipat*, dari sktr Rp 350 trilyun menjadi sktr Rp 1.600 trilyun
4) *menyerahkan puluhan jutaan ha hutan, tambang, kebun, laut, dan lahan lain ke Oligarki dan Asing.*
5) *melemahkan kurs rupiah lebih 50 %*, dari sktr Rp 11.500 menjadi sktr Rp 16.500
6) *menaikkan harga bahan pokok (beras, gula, daging, kedele dll) dan BBM sktr 50 - 75 %*
7) *menaikkan impor bahan pokok (beras, daging, kedele, gula dll) lebih lebih 100 %*
8) *membangkrutkan puluhan BUMN*
9) *menaikkan pajak dan pungutan terhadap rakyat dan meningkatkan PHK*
10) *Ini tidak bisa dinilai dg uang :* (1) menyerahkan kedaualatan rakyat ke Oligarki, (2) memimpin dg kebohongan dan kelicikan, (3) memecah belah bangsa, dan (4) merusak hampir semua lembaga negara, (5) merusak tatanan hukum.
Dari perbandingan tersebut, timbul pertanyaan :
1) apakah mantan Presiden Jokowi pantas masih bebas ?
2) jika dihukum, sebaiknya mantan Presiden Jokowi dihukum berapa tahun dan dendanya berapa ?
3) siapa saja “hulubalang” Jokowi yg pantas ikut bertanggung jawab dan dihukum ?
Silakan jawab dengan akal sehat.
Paris, 30 Desember 2025.
