Kebumen, detiksatu.news , Sebuah fakta sejarah penting terkuak dalam acara soft launching dan bedah buku berjudul “Kebumen Kota yang Kehilangan Pahlawannya, Sumitro Djojohadikusumo: Begawan Ekonomi, Pejuang Bangsa” yang diselenggarakan di Aswaja Center Kampus UMNU Kebumen pada Jumat (2/5/25).
Buku ini ditulis oleh Komandan Kodim 0709/Kebumen, Letkol Czi Ardianta Purwandhana, yang mengungkap bahwa Prof. Sumitro Djojohadikusumo—seorang begawan ekonomi Indonesia sekaligus ayah dari Presiden RI Prabowo Subianto—ternyata dilahirkan di Kebumen, sebuah informasi yang belum banyak diketahui oleh masyarakat Kebumen sendiri.
Rektor UMNU menyatakan penghargaan atas inisiatif Dandim dalam penulisan buku tersebut. Kegiatan bedah buku ini merupakan hasil kolaborasi antara Kodim 0709 dan UMNU Kebumen.
“Bulan puasa lalu saat berbuka di Kodim, beliau menyampaikan bahwa sedang menulis buku. Saya tertantang untuk membedahnya. Ternyata, kita memiliki tokoh besar yang selama ini seperti dilupakan. Sumitro sangat layak diangkat menjadi pahlawan nasional,” ujar Imam Satibi.
Wakil Bupati Kebumen, KH Zaeni Miftah, turut menyampaikan apresiasi atas terbitnya buku tersebut. “Ini sangat luar biasa. Prof. Sumitro adalah putra kelahiran Kebumen. Semoga bedah buku ini tidak berhenti sampai di sini dan bisa terus digaungkan, dan diusulkan menjadi pahlawan nasional,” katanya.
Letkol Czi Ardianta Purwandhana menjelaskan alasan di balik penulisan buku ini. Ia mengaku terdorong setelah mengetahui bahwa Kebumen merupakan tempat lahir Prof. Sumitro, tokoh sentral dalam sejarah ekonomi dan politik Indonesia. Awal dari penelusurannya dimulai ketika ia bertemu dengan sejarawan Ravie Ananda dalam peringatan HUT Polwan ke-76.
“Buku ini lahir dari keresahan saya mencari sosok lokal yang menjadi panutan. Prof. Sumitro adalah tokoh nasional dengan kontribusi besar, tetapi kurang dikenal di kampung halamannya sendiri,” jelas Dandim.
Selain sebagai akademisi, Prof. Sumitro juga dikenal sebagai menteri, arsitek kebijakan ekonomi, dan pendidik yang berperan dalam membentuk generasi ekonom Indonesia. Ia juga dikenal karena hidup sederhana, termasuk keputusan untuk dimakamkan di TPU umum, bukan di TMP.
Sebagai bentuk penghormatan, nama Sumitro kini disematkan pada Aula Kodim 0709 Kebumen dan akan dikenang melalui Monumen Sumitro yang dibangun di Hotel Mexolie, tempat kelahirannya.
Dandim berharap buku ini bisa menjadi pemicu kesadaran sejarah masyarakat Kebumen serta mendorong adanya pengakuan resmi terhadap jasa-jasanya.
Acara ditutup dengan penyerahan simbolis buku dari Dandim kepada Wakil Bupati Kebumen dan Rektor UMNU Kebumen.
Penulis: Yahya