Elar, detiksatu.com || Reses bukan sekadar rutinitas bagi Anggota DPRD Manggarai Timur, Rikardus A. Persly. Politisi muda Partai Golkar dari Dapil IV (Elar, Sambi Rampas, Elar Selatan, Congkar) itu menjadikan momentum ini sebagai jembatan nyata menyerap suara rakyat—khususnya mereka yang selama ini jarang terdengar.
Bertempat di Kampung Nao, Desa Compang Soba dan Kampung Rese, Desa Sisir, Kecamatan Elar, Sabtu (24/5/2025), Rikard Persly berdialog langsung dengan masyarakat yang antusias menghadiri kegiatan reses tersebut. Tak sekadar hadir, warga membawa aspirasi mendesak: kebutuhan air minum bersih, gedung sekolah layak, hingga alat pertanian.
“Dalam masa reses ini, saya datang bukan untuk bicara panjang lebar, tapi untuk mendengar. Karena suara masyarakat adalah kompas arah perjuangan kami di DPRD,” tegas Rikard kepada media.
Air Bersih, Keluhan Paling Mendesak
Di kedua desa, krisis air bersih menjadi keluhan utama. Kepala Desa Compang Soba, Rius Jaka, dengan suara lantang menyampaikan kondisi mereka. Meski fasilitas MCK sudah tersedia, air bersih masih menjadi barang langka.
“Hampir semua rumah punya MCK, tapi tidak ada air. Ini bukan sekadar kekurangan, ini krisis kemanusiaan,” ujar Rius, disambut anggukan warga yang hadir.
Warga pun menitipkan harapan kepada Rikard agar proyek jaringan air minum bersih (AMB) diperluas dari Desa Lengko Namut ke Desa Sisir dan Compang Soba. Mereka percaya, perjuangan itu tak akan sia-sia jika didorong oleh perwakilan mereka di parlemen.
Sekolah Rusak, Guru Minta Kepedulian
Selain air, dunia pendidikan juga tak luput dari sorotan. Patris Wajeng, guru SMP 13 Elar, menggambarkan kondisi gedung sekolah yang mengkhawatirkan.
“Saya selalu bilang ke anak-anak: kalau gempa, cepat lari keluar kelas. Kami takut bangunannya roboh,” tutur Patris dengan nada getir. Dinding retak, atap lapuk, dan pintu rusak menjadi pemandangan sehari-hari di ruang kelas mereka.
Ia berharap, Rikard bisa membawa aspirasi ini ke meja pengambilan keputusan dan memperjuangkan pembangunan kembali tiga ruang kelas yang nyaris tak layak huni.
Warga Apresiasi: Reses Jadi Ruang Harapan
Warga Desa Compang Soba dan Desa Sisir menyambut positif kehadiran Rikard Persly. Bagi mereka, reses kali ini lebih dari sekadar agenda DPRD. Ini adalah ruang yang membuka harapan dan keberanian untuk bersuara.
“Apresiasi besar untuk Pak Rikard. Ia datang dan mendengarkan langsung, bukan lewat laporan,” kata salah satu warga. “Kami percaya, suara kami tak akan berhenti di tenda ini.”
Rikard: "Saya Tidak Berjanji, Tapi Saya Pastikan Akan Berjuang"
Menanggapi keluhan warga, Rikard Persly menegaskan bahwa seluruh aspirasi akan ia kawal hingga ke sidang paripurna DPRD. Ia mengakui tantangan fiskal daerah yang sedang ketat akibat efisiensi anggaran nasional, namun berkomitmen menjadikan aspirasi ini sebagai prioritas.
“Terkait air minum bersih, ini juga bagian dari upaya penanganan stunting. Saya akan dorong agar jaringan AMB diperluas. Tidak bisa janji semua cepat, tapi saya pastikan tidak ada suara yang hilang,” ungkap Rikard, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Partai Golkar Manggarai Timur.
Ia juga meminta pemerintah daerah dan dinas terkait agar menindaklanjuti keluhan ini secara serius. Menurutnya, pembangunan tidak hanya soal infrastruktur fisik, tapi juga tentang membangun rasa percaya dan harapan masyarakat.
Penutup
Beberapa jam reses mungkin terasa singkat. Namun bagi warga Desa Sisir dan Compang Soba, itu adalah titik awal dari perjuangan panjang. Ketika negara terasa jauh, harapan bisa hadir lewat kehadiran seorang wakil rakyat yang mendengar dan membawa suara mereka ke ruang-ruang kekuasaan.**
Reporter: DJOHANES BENTAH