-->
  • Jelajahi

    Copyright © detiksatu.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Tragis di TTS: Siswi SMP Curi Uang Nenek Penjual Kios, Kasus Diselesaikan Damai"

    Redaksi
    Mei 25, 2025, Mei 25, 2025 WIB Last Updated 2025-05-25T13:35:47Z
    Timor Tengah Selatan, detiksatu.com – Aksi pencurian yang menyasar rumah seorang lansia kembali terjadi di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Kali ini menimpa Y. Lenamah, lansia yang akrab disapa Nenek Obe, warga Desa Lakat, Kecamatan Kuatnana. Pelaku diketahui merupakan seorang anak perempuan bernama Reni Tenis, usia sekitar 13 tahun, siswi kelas 8 SMP yang berasal dari Desa Oenai, Kecamatan Kie, Kabupaten TTS.

    Peristiwa terjadi pada Minggu, 25 Mei 2025, sekitar pukul 10.00 WITA, bertepatan dengan waktu korban keluar rumah untuk menghadiri ibadah di gereja. Saat pulang, korban mendapati kondisi rumahnya telah dibongkar, dengan bagian dinding dalam keadaan rusak. Pelaku diduga masuk ke rumah dengan cara memanjat dan menerobos kamar salah satu anggota keluarga korban.

    Menurut pengakuan keluarga, uang hasil jualan kios milik Nenek Obe hilang. Dan yang lebih memprihatinkan, ini bukan kali pertama. Dalam kurun beberapa waktu terakhir, korban sudah berulang kali kehilangan uang dan barang, termasuk pada empat hari sebelumnya, di mana uang sebesar Rp100.000 dilaporkan hilang secara misterius. Awalnya pihak keluarga tidak menaruh curiga, namun belakangan, setelah peristiwa terbaru, pelaku berhasil dikenali.

    Dalam penelusuran informasi dari warga sekitar, pelaku sebelumnya juga pernah terlibat masalah serupa di tempat lain. Ia bahkan pernah ketahuan mencuri di rumah warga lain dan sempat diamankan oleh pihak keluarga korban saat itu.

    “Saya ini sudah tua, hidup sendiri dan hanya mengandalkan kios kecil untuk cari makan. Tapi uang hasil kerja saya selalu hilang. Ini sudah berkali-kali, dan saya sangat kecewa dan sedih,” tutur Nenek Obe dengan suara lirih.

    Setelah dilakukan pendekatan kekeluargaan, pihak keluarga korban dan pelaku sepakat untuk menyelesaikan kasus ini secara damai. Keluarga pelaku bersedia mengganti kerugian yang dialami korban, serta akan mengantar anak tersebut kembali ke kampung asalnya di Oenai. Anak itu rencananya tetap akan melanjutkan pendidikan di tempat asal.

    Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat dan orang tua untuk lebih memperhatikan pergaulan dan perilaku anak-anak, serta pentingnya pengawasan dan pembinaan sejak dini. Kasus ini juga menyoroti pentingnya kepekaan sosial terhadap kondisi masyarakat rentan, seperti lansia yang hidup sendiri.

    Pihak keluarga besar berharap kejadian ini menjadi yang terakhir, dan dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak.***

    Reporter: DJOHANES BENTAH
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini