Sinar matahari masih terik ketika puluhan warga mulai memadati Jalan Flamboyan Blok 3, Kelurahan Bah Sorma, Kecamatan Siantar Sitalasari. Mereka datang bukan untuk sekadar berkumpul, tetapi untuk menyambut dan menyampaikan harapan kepada wakil mereka di parlemen kota—anggota DPRD Pematangsiantar dari Partai Amanat Nasional, Aprial Ginting, dalam kegiatan reses yang digelar siang tepat pukul 14.00 wib Selasa 17/06/2025.
Dengan suasana yang penuh keakraban dan dialog yang terbuka, warga menyampaikan berbagai persoalan riil yang mereka hadapi sehari-hari. Isu yang paling mencuat adalah masalah irigasi: beberapa selokan rumah warga dilaporkan mengarah langsung ke lahan pertanian milik warga lain, berpotensi merusak kesuburan tanah dan mengganggu hasil panen. Karena itu, mereka mengusulkan pembangunan saluran irigasi yang tertata secara lebih baik dan adil.
Selain itu, warga juga mengeluhkan kondisi jalan rusak di beberapa titik di Kecamatan Siantar Sitalasari yang membahayakan pengguna dan menghambat mobilitas masyarakat. Tak ketinggalan, seorang warga menyuarakan harapan agar iuran BPJS Kesehatan dapat digratiskan, sebagai bentuk keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat kecil yang rentan secara ekonomi.
Aprial Ginting menyambut baik setiap masukan dengan sikap terbuka dan empati. Ia tak hanya mendengar, tetapi menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan setiap aspirasi tersebut dalam forum-forum resmi pemerintahan.
“Saya hadir bukan hanya sebagai legislator, tapi sebagai penghubung harapan Bapak dan Ibu sekalian dengan kebijakan publik. Masukan ini sangat penting. Semua akan saya bawa dan kawal agar ada tindak lanjut nyata,” ucapnya dengan suara tegas namun bersahabat.
Kegiatan reses yang dimulai pukul dua siang itu menjadi bukti bahwa ruang demokrasi hidup dan tumbuh di tengah masyarakat. Dalam pertemuan yang hangat dan bersahaja itu, rakyat merasa dilihat, didengar, dan dihargai.
Menutup pertemuan, Aprial Ginting menegaskan kembali janjinya:
“Saya datang sebagai wakil rakyat, dan saya akan pulang membawa suara rakyat.”
( Budi Kurniawan )
