Morotai, detiksatu.com - Mantan Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) HIPMI Pulau Morotai, Fahmi Djaguna, menegaskan bahwa Musyawarah Cabang (Muscab) ke-III HIPMI Morotai yang digelar pada 3 Juni 2025 di Resort Jababeka adalah sah secara organisasi dan tidak perlu lagi dipertanyakan legalitasnya.
Pernyataan ini disampaikan Fahmi sebagai tanggapan atas klaim Regen R. Somampow, Ketua demisioner BPC HIPMI Pulau Morotai periode 2021–2024, yang menyoal keabsahan pelaksanaan musyawarah karena tidak melibatkan dirinya secara langsung.
"Musyawarah ini sah. Jangan lagi dipelintir jadi polemik yang merugikan organisasi. Masa jabatan Saudara Regen sudah berakhir, dan organisasi dalam kondisi vakum, jadi sesuai AD/ART, BPD HIPMI Maluku Utara berwenang mengambil alih dan menyelenggarakan musyawarah," tegas Fahmi, Kamis (5/6/2025).
Ia menyatakan, Muscab diselenggarakan dengan mengacu pada konstitusi organisasi dan dipimpin langsung oleh perwakilan BPD HIPMI Maluku Utara, yakni Isnain Bailusi selaku Ketua Bidang VII dan Steering Committee dari BPD.
Penyelenggaraan ini, menurutnya, bukan bentuk pengambilalihan kekuasaan, melainkan bentuk penyelamatan organisasi dari kevakuman.
Fahmi juga menyayangkan munculnya narasi liar pascamusyawarah, termasuk tudingan terhadap Wakil Bupati Morotai, Rio C. Pawane, yang disebut melakukan intervensi dalam proses pemilihan. Ia menyebut tuduhan itu tidak berdasar dan bisa dikategorikan sebagai pencemaran nama baik.
"Pak Rio hadir sebagai undangan resmi dan sebagai mantan bendahara HIPMI. Kehadirannya murni sebagai bentuk dukungan moral, bukan intervensi. Tudingan seperti itu hanya merusak citra organisasi dan pribadi yang bersangkutan," ujar Fahmi dengan nada tegas.
Lebih lanjut, ia mengajak seluruh kader HIPMI untuk berhenti menciptakan friksi yang melemahkan semangat berorganisasi dan kembali bersatu dalam membangun pengusaha muda yang tangguh di Morotai.
"Yang kita butuhkan saat ini adalah kolaborasi, bukan konfrontasi. Mari kita jaga marwah HIPMI sebagai organisasi profesional. Kepemimpinan bukan hak milik, tapi amanah. Jika sudah selesai, maka beri ruang kepada yang baru untuk bekerja," pungkasnya.
Fahmi menekankan bahwa HIPMI adalah rumah besar bagi semua pengusaha muda, bukan milik satu kelompok atau perseorangan. Karena itu, ia berharap seluruh pihak dapat menyikapi hasil Muscab dengan kepala dingin dan semangat membangun, bukan memecah belah.
Reporter - Akas