Compang Ngeles, detiksatu.com || Momentum perayaan 25 tahun berdirinya SDI Compang Ngeles menjadi bukti nyata kepedulian para alumni terhadap bangunan pendidikan almamater mereka. Dalam tajuk “Peduli Almamater”, salah satu alumnus unggulan, Ejhi Serlenso, kembali berkontribusi dengan menyerahkan ratusan buku bacaan gratis kepada siswa-siswi sekolah dasar tersebut.
Penyerahan bantuan dilaksanakan pada Selasa pagi (3/6/2025) di halaman SDI Compang Ngeles, langsung diterima oleh Kepala Sekolah, Viktor Nasus, didampingi guru, staf, dan puluhan murid yang antusias menanti kedatangan sang alumni. Kegiatan ini juga bertepatan dengan puncak peringatan ulang tahun ke-25 SDI Compang Ngeles, yang turut diramaikan dengan serangkaian lomba tradisional dan pagelaran seni budaya lokal.
> “Pemberian buku bacaan ini sebagai bentuk kepedulian saya sebagai alumni kepada adik-adik, guna melanjutkan tongkat estafet generasi anak bangsa,”
ujar Ejhi Serlenso dalam sambutannya.
Menurut Ejhi, bantuan buku yang diserahkan kali ini bertujuan untuk mengembangkan budaya literasi sejak usia dini. Ia menegaskan bahwa investasi bagi dunia pendidikan—terlebih di wilayah Nusa Tenggara Timur—merupakan kewajiban moral bagi siapa saja yang pernah menempuh bangku sekolah di tanah kelahiran.
> “Bantuan ini saya persembahkan sebagai rasa terima kasih dan cinta almamater. Pendidikan adalah aset keluarga, daerah, dan bangsa. Sebagai alumni, saya merasa berkewajiban untuk terus mendukung peningkatan kualitas belajar di SDI Compang Ngeles,”
lanjut Ejhi.
Selain menyerahkan buku-buku cerita, ensiklopedia, dan buku pengetahuan umum, Ejhi juga menyisipkan pesan kepada para siswa agar tidak cepat puas dengan apa yang dimiliki, melainkan terus haus akan ilmu. Ia berharap, dengan tersedianya buku-buku bermutu, minat baca anak-anak akan tumbuh dan berdampak positif terhadap prestasi akademik mereka di masa depan.
“Saya berharap generasi emas SDI Compang Ngeles nantinya dapat meneruskan tongkat estafet yang kami mulai. Baik di pemerintahan, dunia usaha, maupun profesi lainnya, mereka kelak akan turut berkontribusi membangun daerah dan bangsa,” tambah Ejhi.
Lebih jauh, alumni angkatan 2007 ini juga menggalang seruan kepada seluruh alumnus SDI Compang Ngeles yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia—bahkan luar negeri—agar turut menyalurkan bantuan dengan cara apa pun. Baik bentuk beasiswa, modal usaha untuk orang tua murid, hingga pembiayaan kegiatan ekstrakurikuler. Menurutnya, “Donor buku” hanyalah satu dari sekian banyak cara nyata menyiapkan generasi penerus yang berpengetahuan luas dan berdaya saing tinggi.
Sementara itu, Kepala Sekolah Viktor Nasus menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Ejhi dan para alumnus yang konsisten membantu lembaga.
> “Terima kasih banyak, Ade Ejhi. Bantuan buku ini sangat berarti bagi kami. Guru dan anak didik akan memanfaatkannya sebaik-baiknya untuk membina minat baca dan meningkatkan budaya literasi di SDI Compang Ngeles,”
ungkap Viktor.
Menurut Viktor, selama ini perpustakaan sekolah memang memerlukan perbaikan koleksi agar lebih variatif, terutama pada bidang sains, teknologi, dan literatur anak. Dengan tambahan koleksi buku baru, para guru dapat merancang kegiatan baca bersama, diskusi buku, serta klub literasi untuk mendongkrak semangat belajar siswa.
Di samping itu, peringatan usia perak SDI Compang Ngeles juga dijadikan momentum meninjau kembali capaian akademis dan tantangan yang dihadapi. Sebanyak 85% siswa tingkat akhir sebelumnya dinyatakan lulus Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), namun angka partisipasi membaca masih berada di kisaran 30% dari total murid.
“Saya berharap, ke depan, angka literasi kami bisa naik setidaknya 50%. Ini memerlukan dukungan semua pihak: guru, orang tua, pemerintah, dan tentu saja alumni,” terang Viktor.
Melihat antusiasme murid-murid yang berdesakan mengambil buku dari tumpukan karton, senyum kebahagiaan terpancar di wajah mereka. Sejumlah siswa bahkan langsung membuka halaman buku dan saling mendiskusikan cerita yang mereka temui—tanda-banda kecil bahwa benih literasi telah mulai tumbuh.
Tak hanya fokus pada aspek fisik bantuan, Ejhi juga berpesan agar para guru lebih kreatif memanfaatkan teknologi digital, misalnya memadukan buku cetak dengan bahan bacaan daring. Dengan begitu, siswa akan terbiasa mengakses artikel ilmiah, jurnal populer, dan sumber belajar multimedia yang semakin kaya di era digital.
“Guru dan pemerintah harus bersinergi memfasilitasi jaringan internet di sekolah. Anak-anak kita kelak harus mahir membaca tidak hanya di kertas, tetapi juga di layar,” tegas Ejhi saat menutup keterangannya.
Di penghujung acara, panitia membagikan sertifikat penghargaan kepada para donatur buku—khususnya Ejhi—serta piagam kepada para juara lomba 25 tahun SDI Compang Ngeles. Suasana haru dan bangga menjalar saat kue ulang tahun raksasa bertema buku dibawa masuk, sementara puluhan balon warna-warni dilepaskan sebagai simbol harapan tumbuhnya generasi penerus yang gemar membaca.
Diharapkan momentum ini dapat memantik semangat seluruh lapisan masyarakat, termasuk alumni lintas generasi, untuk aktif berkontribusi dalam memajukan pendidikan di Nusa Tenggara Timur. Apabila kesadaran literasi semakin meluas, besar kemungkinan angka melek huruf, angka partisipasi sekolah, dan kualitas lulusan SDI Compang Ngeles akan meningkat pada dekade mendatang.
Reporter: DJOHQNES BENTAH