Aktivis GMNI Kecam Tindakan Represif Aparat dan Tuntut Keadilan atas Gugurnya Kawan Ojol Pejuang Demokrasi

Redaksi
Agustus 29, 2025 | Agustus 29, 2025 WIB Last Updated 2025-08-29T11:19:58Z
Jakarta,detiksatu.com – Tragedi kembali mencoreng wajah demokrasi Indonesia. Seorang kawan Ojol, yang ikut serta dalam aksi demonstrasi hari ini di Jakarta, tewas setelah dilindas oleh aparat kepolisian dengan menggunakan mobil rantis. Peristiwa ini bukan hanya sebuah insiden, melainkan bukti nyata bahwa praktik kekerasan negara terhadap rakyat masih terus berlangsung.pada (28/8/25)

Bagi kami, Aktivis GMNI, gugurnya kawan Ojol adalah duka mendalam sekaligus tamparan keras bagi demokrasi Indonesia. Nyawa yang melayang hari ini adalah representasi dari kegagalan negara dalam melindungi rakyatnya. Aparat yang seharusnya menjaga keamanan justru berubah menjadi alat represi yang merampas hak-hak rakyat.

Demokrasi semestinya memberi ruang kebebasan berpendapat, kebebasan berkumpul, serta jaminan keselamatan bagi setiap warga negara yang menyampaikan aspirasi. Namun, yang kita saksikan hari ini adalah sebaliknya: kekerasan, ketakutan, dan korban jiwa.

Di tengah duka ini, kami, Aktivis GMNI, menegaskan dukungan penuh terhadap gerakan mahasiswa rakyat yang turun ke jalan. Demonstrasi yang dilakukan hari ini bukanlah tindakan tanpa makna, melainkan ekspresi murni dari keresahan rakyat terhadap kebijakan yang dianggap tidak adil dan merugikan. 

Demonstrasi adalah hak konstitusional yang dijamin oleh UUD 1945, dan dalam sejarah bangsa ini, ia telah menjadi salah satu jalan sah untuk mendorong perubahan.

 Rakyat yang turun ke jalan adalah wujud nyata bahwa demokrasi masih hidup, meski harus dibayar dengan risiko besar. Kami berdiri sepenuhnya bersama gerakan ini, karena perjuangan mereka adalah kelanjutan dari semangat Reformasi yang dulu juga kami perjuangkan dengan darah, air mata, dan pengorbanan.

“Kami tidak akan pernah tinggal diam ketika rakyat menjadi korban kekerasan negara. Gugurnya kawan Ojol adalah panggilan moral bagi kita semua untuk melawan praktik represif dan brutalitas aparat kepolisian. Demokrasi harus dibela, dan kami akan terus berada di barisan rakyat,”.

Atas dasar itu, kami, Aktivis GMNI, menyatakan sikap:
1. Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas tewasnya kawan Ojol, pejuang demokrasi yang gugur dalam perjuangan menegakkan hak-hak rakyat.
2. Menuntut hukuman berat dan adil terhadap anggota Polri yang menabrak hingga menyebabkan meninggalnya kawan Ojol. Tidak boleh ada impunitas bagi aparat pelanggar hukum.
3. Mengecam keras tindakan brutal aparat dalam menghadapi demonstrasi rakyat. Kebebasan berpendapat adalah hak konstitusional yang harus dilindungi.
4. Menuntut Presiden segera mencopot Kapolri karena gagal mengendalikan situasi dan membiarkan aparat melakukan tindakan brutal yang mengakibatkan korban jiwa.
5. Aktivis GMNI berkomitmen penuh untuk terus bersama semua elemen bangsa untuk memperjuangkan demokrasi dan menolak segala bentuk pembungkaman, intimidasi, serta kekerasan dari negara.
6. Hentikan elit politik yang mempertontonkan kepongahan dan kesombongan yang kontradiktif dengan kondisi kesusahan rakyat sekarang.

Kematian kawan Ojol hari ini adalah pengingat keras bahwa demokrasi Indonesia masih dalam ancaman serius. Darahnya tidak akan sia-sia, melainkan menjadi api perjuangan yang terus menyala demi tegaknya keadilan dan kebebasan rakyat.

Jakarta. 29 Agustus 2025
1. GMNI Jaksel
2. GMNI Sijunjung
3. GMNI Bukittinggi 
4. GMNI Bangka Belitung
5. GMNI Mataram
6. GMNI Kota Tegal
7. GMNI Padang Pariaman
8. GMNI Kutai Timur
9. ⁠GMNI Ciamis
10. ⁠GMNI Cirebon
11. GMNI Kota Tanggerang 
12. GMNI Kabupaten Serang
13. GMNI Kota Samarinda
14. GMNI Jakarta Pusat
15. GMNI Palembang
16. GMNI Ogan Ilir
17. GMNI Malang
18. GMNI Pematangsiantar
19. GMNI Tanah Datar
20. GMNI Riau
21. GMNI Pekanbaru
22. GMNI Bengkalis
23. GMNI Rokan Hulu
24. GMNI Inhil
25. GMNI Kab. Tangerang
26. GMNI Kota Bekasi
27. GMNI Kab. Bekasi
28. GMNI Kab. Lahat
29. GmnI Batam
30. GMNI Sulawesi Barat
31. GMNI Buru
32. GMNI Temanggung
33. GMNI Kendari
34. GMNI JENEPONTO
35. GMNI Morowali
36. GMNI Aceh Tengah
37. GMNI BAUBAU
38. GMNI KAB.SORONG
39. GMNI MAMASA
40. ⁠GmnI Kota Sorong
41. ⁠GMNI KAB.INDRAMAYU
42. GMNI Paser
43. GMNI TOJO UNA-UNA
44. GMNI GARUT
45. GmnI OKU
46. GMNI MAMUJU TENGAH
47. GMNI MANADO
48. GMNI KEFAMENANU
49. GMNI BENER MERIAH
50. GMNI Halmahera Utara
51. GMNI Jakarta Barat
52. GMNI Tuban
53. GMNI Langkat
54. ⁠GMNI Lombok Timur
55. ⁠GMNI Surabaya
56. GMNI Banyuwangi
57. ⁠GMNI Jombang
58. GMNI KAB.MIMIKA -PAPUA TENGAH
59. GMNI BUOL
60. GMNI Ende
61. GMNI Bulungan
62. GMNI Jakarta Timur 
63. GMNI NGADA
64. GMNI Majene
65. GMNI Bangkalan
66. GMNI Bojonegoro
67. GMNI SUMSEL
68. GMNI Kab. Brebes
69. GMNI Tanjungpinang
70. GMNI Malang Raya
71. ⁠GMNI JAWA TIMUR
72. GMNI LINGGA
73. ⁠GMNI PROBOLINGGO
74. GMNI Tanggerang Selatan
75. GMNI Mamuju
76. ⁠GMNI Sumatera Barat
77. GMNI Mojokerto
78. GMNI Yogyakarta
79. ⁠GMNI Jember
80. GMNI SAMPANG
81. GMNI KABUPATEN BIMA
82. GMNI BANTAENG
83. GMNI PANGKEP
84. ⁠GMNI PAMEKASAN
85. DPD DKI Jakarta
86. ⁠GMNI Kediri
87. GMNI Kota Pariaman
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Aktivis GMNI Kecam Tindakan Represif Aparat dan Tuntut Keadilan atas Gugurnya Kawan Ojol Pejuang Demokrasi

Trending Now