ISLAM TIDAK TERHINA OLEH CUITAN GATH DIMARA

Redaksi
Agustus 26, 2025 | Agustus 26, 2025 WIB Last Updated 2025-08-26T05:18:12Z
Oleh Ismail Asso*

Tadi siang (23/8/25), saya dikirimi chat oleh seseorang tentang dugaan Ujaran kebencian dan penistaan Agama oleh salah satu pendukung Paslon PSU Pilgub Papua 2025.

Saya pakai kata dugaan karena belum tentu niat dan maksud dia mau menghina Islam dan Umat Islam Papua tapi benar dia memakai kata-kata yang tidak sepatutnya. 

Setelah saya baca isi postingan konten itu ternyata tidak tujukan langsung ke MDF, melainkan rasa kesal kecewa dan marah pada sesama Jemaat Gereja. 

Kelihatannya Gath Dimara kesal-kecewa pada diri dan sesama jemaat, meskipun ada kalimat kurang pantas misalnya “B*b* Muhammad”, itu semata-mata, mungkin dia kesal pada Jemaat Gereja-nya membelot suaranya diberikan Kandidat lain yang menurutnya tak seharusnya. Dari sisi ini menurut saya Dimara tak menghina MDF, sebaliknya dia marah ke Jemaat Gereja.

Nabi Muhammad Ma’shum

Dalam postingan Dimara kata Nabi diplesetkan jadi B*b*, sesuai UU Penistaan Agama terkait hal ini bisa diproses hukum sesuai aturan UU yang berlaku. Silahkan!

Menjadi konsent judul tulisan ini mau mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW, itu Nabi yang Ma’shum (artinya terjaga dari salah dan dosa), dengan demikian pelesetan kata Nabi menjadi babi menurut saya penistaan agama.

Masalahnya apakah dengan kata ini Nabi Muhammad terhina? Tidak! Nabi Muhammad SAW Nabi dan Rasul yang mulia bersama beberapa Nabi sebelumnya termasuk Nabi Isa As sebagai ‘Ulul Azmi (memiliki Mu’jizat).

Salah satu mu’jizat utama Nabi Muhammad SAW adalah Al-Quran (Kitab Suci Umat Islam). Demikian Nabi Isa As (Yesus Kristus), menurut Islam adalah seorang Nabi dan Rasul (Utusan) Tuhan yang memiliki karomah (kemuliaan), diantaranya menyembuhkan Penyakit Kusta dan Lahir dari Seorang Wanita Perawan Suci Siti Maryam (Bunda Maria).

Nabi Ibrahim As (Antam/Abraham), tak mempan dibakar dengan Api sebagai mu’jizat (keramat). Demikian para Nabi Ulul ‘Azmi berjumlah lima orang dalam Islam.

Nabi Muhammad SAW mengaku dirinya sebagai Nabi dan Rasul kelanjutan dari para Utusan (Rasul-Rasul), sebelumnya. Sehingga banyak Tradsisi dan hukum-hukum dalam Agama Islam masih dipraktekkan mengikuti Agama Yahudi dan Kristen.

Agama Satu Kakek

Ketiga Agama ini (baca: Islam, Kristen dan Yahudi) merupakan satu kesatuan serangkaian perwahyuan dan satu akar budaya dari satu Kakek bernama Ibrahim As (Alaihissalam). Di Palestina lokasi yang dianggap tempat suci ketiga agama ini berdekatan, satu lokasi, obyek yang sama dan mereka menyembah satu obyek sembahan yakni Tuhan. Hanya beda aksen dan simboliassi oleh penganutnya untuk menyembah obyek yang sama yakni Tuhan.

Para sosiolog Barat menyebut ketiga agama ini dengan sebutan abramic religian (agama Ibrahim), karena ketiga agama ini betatpapun diedarkan dan dianut oleh manusia diluar konteks sosial budaya semit (Timur Tengah), banyak kesamaan dan menyembah sembahan yang sama.

Melalui peneliatian science dan tekhnologi modern para ahli DNA bahwa Haplogroup Orang Yahudi dan Arab yang itu berarti hari ini penganut Agama Islam, Yahudi dan Kristen Asli di Timur Tengah memiliki Haplogoup sama J1 dan J2. Ini artinya mereka satu keturunan dan anak cucu Nabi Ibrahim (Abraham). 

Masalah

Masalah muncul ketika agama yang dilahirkan di Kawasan Timur Tengah ini disebarkan ke berbagai belahan dunia oleh murid atau pengikut-pengikutnya ke kawasan jauh antar benua, penganut baru dan orang yang bukan berbudaya semit Timur Tengah terjadi konflik.

Di Indonesia hal ini sering kita ikuti misalnya dikawasan bagian Barat dominan penganut agama Islam sering intoleran dengan agama saudara tuanya Islam khususnya para penganut Nasrani. Demikian Papua Islam dibagian Barat Papua (Fak-Fak) sudah lama ada toleran dengan kehadiran agama tua yang baru tiba kemudian secara berdampingan hidup bersama.

Belakangan hampir seluruh Tanah Papua terutama bagian Utara Kristen Protestan dominan dan Bagian Selatan dan Tengah Kristen Katolik tersebar luas mengalahkan Islam sebagai Agama pertama masuk Tanah Papua dibagian Barat Kepala Burung (Fak-Fak, Bintuni, Kokoda dan Raja Ampat).

Dengan memahami secara baik dan menyeluruh proses lahir dan besar serta latar belakang tumbuh kembang ketiga agama satu kerabat asal usul dari satu nenek moyang agama dari Timur Tengah ini maka sikap toleransi antar sesama penganut berbeda keyakinan agama satu sumber nenek moyang dapat diharapkan saling menghormati melindungi tanpa terpengaruh oleh kasus intoleran kawasan lain Indonesia.

Kita Papua Bisa menjaga kerukunan antar umat beragama yang diterima rakyat Papua berasal dari satu kekek buyut bernama Ibrahim As (Abraham) yang keturunannya melahirkan Agama Yahudi, Kristen dan Islam.

Ismail Asso adalah Pendiri Pondok Pesantren Al Hidayah Firdaus Asso Koya Koso Jayapura Papua.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • ISLAM TIDAK TERHINA OLEH CUITAN GATH DIMARA

Trending Now

Iklan

iklan