Kegiatan ini turut dihadiri oleh Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., Ketua Tim Penggerak PKK, Hj. Ainia Sholichah, para Kepala OPD, Danramil se-Kabupaten Blora, Babinsa dari seluruh desa, serta para penyuluh pertanian.
Dalam sambutannya, Bupati Blora menekankan pentingnya beralih ke pupuk organik sebagai solusi atas penurunan kesuburan tanah akibat penggunaan pupuk kimia berlebihan.
“Lomba Babinsa dan Koramil ini bukan sekadar membuat kotak pupuk organik, tetapi juga membangun kesadaran baru: masa depan pertanian Blora harus berbasis organik, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Melalui GASEKU, kita targetkan seluruh desa mampu mandiri memproduksi pupuk organik, sehingga Blora dapat menjadi Kabupaten Organik,” tegas Bupati.
Bupati juga memberikan apresiasi tinggi kepada jajaran TNI yang melalui Babinsa terus mendampingi masyarakat desa, menggerakkan petani untuk memanfaatkan kotoran ternak dan limbah pertanian sebagai bahan pupuk sehat dan murah.
Sementara itu, Dandim 0721/Blora, Letkol Inf Agung Cahyono, menyampaikan komitmen jajaran Kodim 0721/Blora untuk mendukung penuh program Kabupaten Organik.
“Dari 529 anggota Kodim 0721/Blora, mayoritas adalah putra daerah Blora. Mereka memiliki semangat tinggi untuk berkontribusi pada kampung halamannya. Melalui peran Babinsa, kita akan dorong petani dan peternak menciptakan pupuk organik secara mandiri, sehingga ketergantungan terhadap pupuk kimia berkurang,” ujar Dandim.
Ia menambahkan, program ini selaras dengan arahan Presiden RI terkait kemandirian pangan, energi, dan air. Dengan kolaborasi pemerintah daerah, TNI, dan masyarakat, Dandim optimistis Blora dapat menjadi pelopor pertanian organik.
Melalui Lomba GASEKU, seluruh pihak berharap tercipta gerakan perubahan nyata menuju Blora yang lebih mandiri, produktif, dan ramah lingkungan. Dengan tanah yang kembali subur, produksi pangan meningkat, dan kesejahteraan petani pun dapat terangkat.
