Program inovatif bertajuk "Makan Bergizi Gratis" (MBG) ini digagas untuk meningkatkan gizi anak-anak, ibu hamil, serta memperkuat ekonomi masyarakat dan pelaku UMKM di sekitar lokasi.
Ketua Umum Pemberdayaan Perempuan Indonesia, Hj. Hanifah Sanwani, menyebut program ini sebagai langkah nyata untuk menciptakan masyarakat yang sehat, mandiri, dan berdaya saing.
"Program makan bergizi gratis ini sangat bermanfaat, terutama untuk ibu hamil, anak-anak stunting, dan juga para pelaku UMKM. Kami menyebutnya SPPG Terintegrasi karena melibatkan banyak sektor dalam satu kesatuan dari gizi, pendidikan, hingga ekonomi," ujar Hanifah dalam sambutannya.
Hanifah menambahkan, SPPG 1 yang baru diresmikan ini dibangun dengan standar kualitas tinggi (grade A). Kawasan tersebut berdiri di atas lahan seluas 462 meter persegi dan akan menjadi proyek percontohan nasional untuk pengembangan pusat pangan dan ekonomi masyarakat berbasis rumah tangga.
"Kami membangun ini dengan hati dan seni. Tidak hanya untuk memberi makan bergizi, tetapi juga membangun ekonomi keluarga dan kemandirian bangsa," tambahnya.
Acara soft launching turut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk perwakilan dari Kementerian UMKM, Dinas Kesehatan, Kodim, Kementerian Agama, dan Dinas Pendidikan. Camat setempat serta tokoh masyarakat juga hadir memberi dukungan penuh.
Program ini bahkan disiapkan sebagai pilot project nasional dengan melibatkan lebih dari 350 dapur binaan yang siap melayani kebutuhan pangan bergizi di berbagai daerah. Ke depan, Yayasan Jabal Qur’an menargetkan membangun 50 SPPG di seluruh Indonesia, dan tujuh di antaranya sudah dalam tahap pembangunan.
Kami berharap dukungan semua pihak, terutama media. Jika ada yang kurang tepat, mari sama-sama kita koreksi. Ini bukan hanya soal makan bergizi, tapi tentang membangun bangsa yang sehat, kuat, dan berakhlak," tegas Hanifah.
Selain fokus pada pemberian makanan sehat, Yayasan Jabal Qur’an juga memperhatikan aspek higienitas dan transparansi. Mereka menyiapkan instalasi pengolahan limbah (IPAL), air minum langsung dari kran, hingga videotron untuk memantau proses dapur secara langsung agar masyarakat tahu apa yang dikonsumsi setiap hari.
"Kami ingin semua serba transparan dan premium. Dari bahan baku, pengolahan, sampai distribusi. Semua melibatkan masyarakat sekitar agar manfaatnya langsung dirasakan," pungkas Hanifah.
Dengan kehadiran SPPG 1 Terintegrasi ini, Yayasan Jabal Qur’an berharap dapat menjadi contoh nyata sinergi antara kesehatan, pemberdayaan ekonomi, dan nilai-nilai keagamaan. Program ini diharapkan turut mendukung visi pemerintah dalam menciptakan Generasi Emas 2045 yang sehat lahir batin serta berakhlak mulia.
Red-Lating
