Dengan membawa buku-buku bacaan, alat tulis, dan perlengkapan mewarnai, anggota Satpolair mengajak anak-anak belajar menulis dan membaca secara kreatif. Metode yang digunakan pun menyenangkan, seperti menebalkan huruf, menyambung titik-titik, dan mewarnai gambar, yang membuat anak-anak terlihat antusias dan penuh keceriaan.
Polair Polresta Jayapura Kota, AKP Jevry Hengky Jeremia, menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian Polri terhadap akses pendidikan anak-anak di kampung-kampung terpencil yang berada di sekitar wilayah perairan Kota Jayapura.
“Kami ingin anak-anak di Kampung Enggros merasakan bahwa polisi bukan hanya hadir saat ada gangguan kamtibmas, tetapi juga datang membawa ilmu, harapan, dan kasih. Melalui Perpustakaan Terapung ini, kami ingin mendekatkan mereka pada dunia belajar dengan cara yang menyenangkan,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa pendekatan humanis seperti ini sangat penting untuk menumbuhkan rasa percaya dan menciptakan hubungan yang harmonis antara polisi dan masyarakat sejak usia dini.
“Mereka adalah masa depan Papua. Dengan pendidikan dan pendampingan yang tepat, anak-anak ini akan tumbuh menjadi generasi yang cerdas dan peduli. Inilah bentuk nyata pelayanan Polri dengan hati,” tambahnya.
Program ini tidak hanya menjadi sarana edukatif, tapi juga simbol kepedulian, kehadiran, dan komitmen Polri dalam menjangkau masyarakat hingga ke pelosok kampung.(*)
Penulis : Danu