Lebak, detiksatu. Com – Ketua LSM GMBI Distrik Lebak, King Naga, meluapkan kekesalannya atas pernyataan seorang buruh yang menyebut LSM dan Ormas sebagai pihak yang mengganggu perusahaan, tanpa menyebutkan nama ataupun bukti yang jelas.
King Naga menilai pernyataan tersebut asal lempar isu dan berpotensi memecah belah masyarakat
“Jangan gampang melempar opini liar ke publik. Kalau memang ada yang mengganggu, sebutkan siapa! Jangan LSM dan Ormas dijadikan kambing hitam seenaknya,” tegas King Naga dengan nada keras, Selasa(25/11/2025).
Menurutnya, pernyataan seperti itu sangat berbahaya karena dapat memicu stigma negatif terhadap seluruh LSM dan Ormas, padahal banyak organisasi yang justru berjuang untuk kepentingan masyarakat kecil.
“LSM itu bukan preman berkedok organisasi. Kami ini mitra kritik, mitra rakyat, bukan pengganggu perusahaan. Yang bikin rusak itu oknum, bukan lembaganya!” ujarnya.
King Naga juga menantang pihak yang membuat pernyataan tersebut agar berani membuktikan ucapannya
“Kalau punya data, buka! Jangan cuma berani di omongan. Kami siap berhadapan secara terbuka, transparan, dan berdasarkan hukum,” katanya.
Ia menegaskan, GMBI Distrik Lebak tidak pernah melakukan tindakan yang merugikan perusahaan mana pun, melainkan menjalankan fungsi kontrol sosial terhadap perusahaan yang diduga melanggar aturan
“Kalau perusahaan berjalan sesuai aturan, LSM tidak akan ganggu. Yang biasa kebakaran jenggot itu justru yang merasa tersentil karena ada indikasi pelanggaran,” Sindirnya.
Di akhir pernyataannya, King Naga mengingatkan agar semua pihak berhenti membuat opini liar yang bisa memicu konflik horizontal antara buruh, masyarakat, dan organisasi sosial.
“Bicara itu pakai otak, bukan pakai emosi. Jangan korbankan stabilitas daerah hanya karena ingin cari panggung,” Tutupnya tajam.
Sebelumnya para buruh yang tergabung dalam SPN melakukan audiensi dengan pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak. Dalam audiensi tersebut buruh menuntut kenaikan upah 10.5 persen UMK pada 2026 nanti.
Tak hanya itu, mereka menyampaikan soal adanya Ormas dan LSM yang sering mengganggu perusahaan.
Menurutnya, banyak perusahaan di Lebak tertekan dengan keberadaan LSM dan ormas.
(Ahmad Jajuli)

