Berdasarkan laporan lapangan, sekitar 4.500 jiwa harus mengungsi akibat banjir yang terus meluas. Meski tidak terdapat korban jiwa maupun luka-luka, kerusakan material tercatat cukup besar. Sebanyak 21 unit rumah mengalami kerusakan berat, disusul rusaknya dua sarana pendidikan, satu fasilitas kesehatan, dan tiga fasilitas ibadah. Akses jalan menuju beberapa titik pun terputus akibat tingginya debit air.
Sebagai respons cepat, Rumah Zakat mengerahkan empat relawan ke lokasi dan berkoordinasi dengan BPBD Kota Padang, Brimob, pemerintah setempat, serta warga. Para relawan membantu evakuasi warga, melakukan pemantauan kondisi terkini, dan mendistribusikan bantuan awal berupa 100 cup pos hangat dan 40 kaleng Rendang Super Qurban. Hingga saat ini, air masih menggenangi sejumlah rumah warga, dan beberapa wilayah belum dapat dijangkau kendaraan akibat tingginya banjir.
Chief Program Officer Rumah Zakat, Murni Alit Baginda, menyampaikan bahwa pihaknya terus memperkuat upaya penanganan darurat di lapangan. “Rumah Zakat berkomitmen untuk hadir di tengah masyarakat saat bencana terjadi. Tim kami terus bekerja membantu evakuasi, menyalurkan bantuan pangan, dan memastikan kebutuhan dasar penyintas dapat terpenuhi. Kami mengajak masyarakat luas untuk bersama-sama meringankan beban para korban banjir di Padang,” ujarnya.
Selain bantuan yang telah disalurkan, Rumah Zakat juga menyiapkan pendirian dapur umum, pos hangat, serta penguatan logistik untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak. Saat ini kebutuhan mendesak meliputi makanan siap saji, sembako untuk dapur umum, air bersih, tikar, hygiene kits, dan selimut.
Rumah Zakat memastikan bahwa seluruh proses penanganan akan dilakukan secara berkelanjutan hingga kondisi memungkinkan dan warga dapat kembali beraktivitas dengan aman.
