Tanjung Jabung Barat, detiksatu.com – Menyusul robohnya salah satu bangunan dalam proyek revitalisasi SMA Negeri (SMAN) 8 Tanjung Jabung Barat, desakan agar aparat penegak hukum turun tangan semakin menguat. Masyarakat dan pemerhati pendidikan mendesak agar dilakukan pemeriksaan terhadap semua pihak yang terlibat dalam proyek tersebut.
"Kami meminta aparat yang berwenang segera melakukan investigasi. Ini bukan hanya masalah teknis, tapi juga potensi adanya dugaan pekerjaan tidak sesuai spesifikasi," tegas seorang tokoh masyarakat yang aktif dalam bidang pendidikan.
Menurutnya, proyek yang didanai dari APBN ini harus diawasi secara ketat agar tidak ada pihak yang memanfaatkan situasi untuk kepentingan pribadi. "Jika ada indikasi korupsi, harus ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku," tambahnya.
"Kami berharap, dengan turun tangannya aparat penegak hukum, masalah ini bisa segera diselesaikan dan proyek revitalisasi SMAN 8 Tanjung Jabung Barat bisa dilanjutkan sesuai rencana," pungkasnya.
Sementara itu, H. Somat, konsultan perencanaan dan pengawasan proyek, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa bangunan tersebut roboh dalam rangka program revitalisasi pusat.
"Bangunan yang roboh ruang perpustakaan, Saya tegaskan bahwa bangunan tersebut roboh, bukan dirobohkan. Robohnya terjadi di bulan Desember lalu. Jenis pekerjaan adalah rehab dengan dana sebesar Rp 278 juta dan sedang berjalan belum selesai," jelasnya.
H. Somat menambahkan, persoalan ini telah dilaporkan ke Polsek terdekat dan Dinas Pendidikan Provinsi Jambi. "Robohnya gedung bangunan tersebut akibat faktor alam," katanya.saat di konfirmasi melalui biasanya telpon, Rabu(9/12/25) pagi.
Terpisah, Kasubag Sarana dan Prasarana SMAN Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jambi yang juga bertindak sebagai PPTK, Iwan Syafri, menjelaskan bahwa pihaknya telah menerima informasi dari Kepala Sekolah SMAN 8 sekitar satu bulan lalu.
"Pada saat itu, perbaikan sudah dilakukan oleh pihak kepala sekolah, kemudian dilakukan perhitungan ulang bersama Kementerian. Di lapangan juga ada fasilitator dari Universitas Jambi (UNJA) terkait tindak lanjut penyelesaian pekerjaannya. Konfirmasi kami dengan kepala sekolah menunjukkan bahwa masalah itu sudah teratasi," jelasnya.
Iwan menambahkan, pihaknya kaget ketika menerima berita baru-baru ini karena informasi yang beredar ternyata menggunakan foto lama. "Kata Pak Kepsek, karena sudah diselesaikan, tidak ada masalah lagi. Kejadian itu memang sekitar sebulan lalu, bukan hari ini atau beberapa hari ini," katanya.
Ditanya langkah selanjutnya, Iwan menyatakan sudah berkomunikasi dengan Kepala Sekolah bahwa informasi yang beredar sudah tidak relevan. Ketika disinggung bahwa kondisi bangunan masih roboh, ia menjelaskan: "Iya, itu bangunan lama. Jadi di tahun 2026, kita akan usulkan kembali untuk diteruskan melalui program revitalisasi. Mudahan tahun depan bisa diselesaikan."
Terpisah, Kepala Sekolah SMAN 8 Tanjung Jabung Barat menjelaskan kronologis robohnya bangunan terjadi pada hari Kamis, 4 September 2025, akibat hujan disertai angin. "Yang roboh adalah ruang perpustakaan," katanya.
Namun, isu ini semakin menjadi perhatian publik dan diharapkan segera ada tindakan nyata dari pihak berwenang.
Reporter : Hengky

