Lebak, detiksatu.com — Gerakan Aksi Moral Mahasiswa (GAMMA) kabupaten Lebak provinsi Banten menyatakan akan menggelar aksi demonstrasi di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Lebak, Sabtu,(27/12/2025). Aksi ini dilakukan untuk menyoroti dugaan buruknya kualitas sejumlah paket pekerjaan pembangunan Tahun Anggaran 2025.
GAMMA menduga buruknya realisasi pekerjaan dipengaruhi oleh proses pemilihan penyedia jasa pengadaan barang dan jasa yang tidak sehat. Di lapangan, ditemukan indikasi kerusakan serta dugaan ketidaksesuaian volume pekerjaan dengan kontrak.
GAMMA juga menduga adanya praktik pengaturan penyedia jasa yang mengarah pada monopoli. Oleh karena itu, GAMMA mengajak masyarakat Lebak untuk turut mengawal penggunaan APBD agar pembangunan tidak lagi dikerjakan asal jadi dan merugikan publik.
“Kami menemukan banyak pekerjaan yang dikerjakan secara asal jadi. Sehingga kualitas dan mutu pekerjaan patut diragukan serta sudah mengalami kerusakan, kemudian terdapat sejumlah pekerjaan yang di duga volume nya tidak sesuai dengan kontrak kerja,” tegas Hasyim ketua GAMMA.
Selain itu, GAMMA mengaku heran terhadap sejumlah paket pekerjaan pembangunan di DPUPR Lebak yang dilaksanakan dengan pendampingan dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Lebak, namun dalam pelaksanaannya justru diduga sarat kejanggalan.
GAMMA menilai, pendampingan aparat penegak hukum seharusnya menjadi jaminan terlaksananya pekerjaan sesuai ketentuan dan kontrak kerja. Namun berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, GAMMA menemukan dugaan ketidaksesuaian pelaksanaan pekerjaan dengan kontrak, di antaranya dugaan ketidaksesuaian volume pekerjaan serta kondisi jalan yang sudah banyak mengalami kerusakan meskipun belum lama selesai dikerjakan.
“Kami mempertanyakan efektivitas pendampingan hukum yang dilakukan. Jika proyek ini benar-benar diawasi secara ketat, seharusnya tidak ditemukan pekerjaan yang diduga tidak sesuai spesifikasi dan sudah menunjukkan kerusakan,” tegas Hasyim.(Jul/Red)

