Kapolsek Kawasan Pelabuhan Laut Tano, IPDA Rino Ansori, SH, mengatakan hingga Selasa (23/12/2025) malam, aktivitas penyeberangan pada rute Tano–Kayangan masih terpantau normal dan belum menunjukkan lonjakan signifikan.
“Untuk sementara, arus penyeberangan masih berjalan seperti hari biasa. Belum terlihat peningkatan yang berarti menjelang Natal dan Tahun Baru,” ujarnya saat ditemui di Pelabuhan Penyeberangan Tano.
Berdasarkan pemantauan petugas, arus kendaraan yang menyeberang masih didominasi kendaraan roda dua. Kepadatan umumnya terjadi pada jam-jam tertentu, terutama pada pukul 09.00 hingga 12.00 WITA, seiring meningkatnya aktivitas kendaraan travel.
Dalam pelaksanaan Operasi Lilin Rinjani 2025, pengamanan dilakukan secara terpadu dengan melibatkan unsur Polri, TNI, Brimob, serta instansi terkait di kawasan pelabuhan, termasuk Karantina. Pemeriksaan difokuskan pada pintu masuk pelabuhan untuk memastikan kendaraan dan penumpang memenuhi ketentuan keselamatan.
Selain pemeriksaan awal, petugas juga melakukan pengaturan serta penguraian kendaraan di dalam area pelabuhan agar arus menuju dermaga tetap tertib dan tidak menimbulkan kepadatan.
“Pemeriksaan dilakukan sejak pintu masuk. Di dalam area pelabuhan, kendaraan kami atur agar proses masuk ke dermaga berjalan lancar,” kata Rino.
Terkait respons pengguna jasa, ia menyebut situasi di lapangan masih terkendali. Meski sempat terjadi keterlambatan kapal dari arah Kayangan, kondisi tersebut tidak berdampak pada stabilitas keamanan.
“Ada beberapa sopir yang merasa dirugikan akibat keterlambatan penyeberangan. Namun hal itu murni disebabkan faktor operasional kapal, bukan karena proses pengamanan,” jelasnya.
Dari sisi keamanan, Rino memastikan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di kawasan Pelabuhan Tano tetap aman dan kondusif. Hingga saat ini, potensi tindak kriminal terbilang minim, dengan fokus pengamanan diarahkan pada pelayanan dan keselamatan pengguna jasa.
Pengawasan terhadap barang bawaan penumpang juga dilakukan secara bersama lintas instansi. Setiap aktivitas bongkar muat kapal diawasi untuk mencegah masuknya barang ilegal atau terlarang.
“Jika terdapat indikasi barang terlarang, pemeriksaan dilakukan secara bersama sesuai kewenangan masing-masing,” ujarnya.
Rino menegaskan pengamanan Nataru di Pelabuhan Tano tidak dilakukan oleh satu instansi saja. Seluruh unsur terlibat secara terpadu demi menjaga situasi tetap aman dan kondusif.
Dalam pelaksanaan tugas, petugas di lapangan tetap mengedepankan pendekatan humanis kepada penumpang dan pengemudi, baik di area pelabuhan maupun selama proses penyeberangan.
“Kami terus memberikan imbauan secara persuasif agar masyarakat merasa nyaman dan aman saat menggunakan jasa penyeberangan,” katanya.
Menutup keterangannya, Rino mengimbau masyarakat yang akan menyeberang agar mempersiapkan perjalanan dengan baik.
“Pastikan kondisi kendaraan dan kesehatan pengemudi. Selama di kapal, jaga barang bawaan dan keluarga agar perjalanan berjalan aman dan nyaman,” pungkasnya. (bgs)

