“Informasi data sementara hari ini, ada tujuh RA dan madrasah yang hanyut,” kata Ketua Satgas Tanggap Darurat Kanwil Kemenag Aceh Khairul Azhar di Banda Aceh, Senin (15/12)
Azhar mengungkapkan, lembaga pendidikan yang hanyut akibat bencana di Aceh antara lain: RA Seunong Kabupaten Pidie Jaya, MIN 05 Pidie Jaya, MIS Pasir Kabupaten Gayo Lues, serta empat sekolah di Kabupaten Aceh Tenggara yakni RA Badrul Ulum, MI Badrul Ulum, MTs Badrul Ulum, dan MA Badrul Ulum.
Selain hanyut, kata dia, juga terdapat tiga madrasah yang roboh akibat bencana Aceh yaitu RA Al Ikhlas Kabupaten Aceh Utara, MA Baitul Hidayah Aceh Utara, dan MTsS Wih Tenang Uken Kabupaten Bener Meriah.
Untuk madrasah-madrasah tersebut, lanjutnya, sejauh ini sudah diusulkan pembangunan kembali ke Kemenag RI sesuai data Kanwil Kemenag Aceh. “Semua yang roboh dan hilang kita usulkan untuk dibangun baru,” ujarnya.
Di sisi lain, kata dia, untuk penanganan sementara pihaknya telah mengusulkan tenda belajar darurat, terutama pada awal Januari 2026 mendatang atau awal semester genap.
“Tanggal 5 Januari masuk semester genap, karena saat ini madrasah ada yang sedang dan telah selesai ujian semester, dan selanjutnya libur semester,” kata Khairul Azhar.[]

