Jakarta, detiksatu.com || Aksi bersih-bersih pantai terluar di Ancol, puluhan petugas tangani sampah kiriman sepanjang 1 Kilometer. Upaya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan pesisir terus dilakukan secara berkelanjutan oleh berbagai unsur pemerintah dan pemangku kepentingan. Pada Jumat pagi, 26 Desember 2025, aksi bersih-bersih pantai terluar kembali digelar di kawasan Ancol, Jakarta Utara, sebagai respons atas penumpukan sampah kiriman yang mencemari bibir pantai dan berpotensi mengganggu ekosistem laut.
Kegiatan ini dimulai sejak pukul 08.30 WIB dan dipusatkan di lahan PT Pembangunan Jaya Ancol, tepatnya di area pembuangan sedimentasi Dinas Sumber Daya Air (DSDA). Berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, sampah kiriman yang terbawa arus laut menumpuk di sepanjang bibir pantai dengan panjang terdampak mencapai kurang lebih ± 1 kilometer. Jenis sampah yang ditemukan didominasi oleh limbah rumah tangga, plastik sekali pakai, kayu, serta material organik lainnya yang terbawa dari laut lepas maupun aliran sungai.
Pelaksanaan kegiatan bersih-bersih ini melibatkan sinergi lintas sektor. Sebanyak 20 personel Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) diterjunkan langsung ke lokasi untuk melakukan pembersihan secara manual di sepanjang garis pantai. Kegiatan tersebut berada di bawah monitoring Aparatur Sipil Negara (ASN) Kelurahan setempat serta Kepala Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup (Satpel LH) Kecamatan Pademangan, guna memastikan proses berjalan sesuai prosedur serta target penanganan.
Selain personel PPSU, penanganan sampah pantai di kawasan Jimbaran Ancol juga melibatkan unsur tambahan dari berbagai instansi dan mitra kerja, antara lain PJLP Satpel Lingkungan Hidup Kecamatan Pademangan sebanyak 10 orang, PJLP Badan Air sebanyak 10 orang, PJLP Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu, serta 10 pekerja dari PT Pembangunan Jaya Ancol. Seluruh personel bekerja secara terpadu dengan pembagian tugas di darat dan perairan untuk memaksimalkan hasil pembersihan.
Untuk mendukung mobilisasi dan pengangkutan sampah, dikerahkan satu unit kapal pengangkut sampah Samtama yang beroperasi di sekitar perairan lokasi kegiatan. Kapal tersebut berperan penting dalam mengangkut sampah yang telah dikumpulkan dari area pesisir menuju titik pengolahan dan pembuangan yang telah ditentukan.
Dalam pelaksanaannya, proses pembersihan dilakukan secara manual dengan mengutamakan pengangkatan sampah yang menumpuk di sepanjang bibir pantai. Dari hasil kegiatan tersebut, total volume sampah yang berhasil ditangani diperkirakan mencapai sekitar 20 meter kubik (20 m³).
Angka ini mencerminkan tingginya beban sampah kiriman yang masih menjadi persoalan serius di wilayah pesisir Jakarta Utara.
Meski demikian, kegiatan bersih-bersih pantai ini tidak lepas dari sejumlah kendala di lapangan. Salah satu hambatan utama adalah akses masuk menuju lokasi yang cukup sulit karena kawasan tersebut merupakan area terbatas. Kondisi ini berdampak pada keterbatasan mobilisasi personel serta peralatan pendukung, sehingga proses penanganan sampah belum dapat dilakukan secara maksimal dan membutuhkan waktu lebih lama.
Namun demikian, seluruh unsur yang terlibat tetap menunjukkan komitmen tinggi untuk menyelesaikan kegiatan dengan optimal. Aksi ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan dalam menjaga kebersihan pantai, mencegah pencemaran lingkungan laut, serta melindungi ekosistem pesisir dari dampak negatif sampah kiriman yang terus berulang.
Melalui kegiatan ini, diharapkan terbangun kesadaran bersama akan pentingnya pengelolaan sampah dari hulu hingga hilir.
Selain itu, aksi bersih-bersih pantai terluar ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan tindak lanjut bagi instansi terkait, sekaligus memperkuat sinergi lintas sektor dalam penanganan sampah pesisir di wilayah Jakarta Utara, khususnya kawasan Ancol yang merupakan salah satu ikon wisata nasional dan wajah pesisir Ibu Kota.
Red-Ervinna

