Jakarta, detiksatu.com || Pendidikan Dasar Mubaligh (PDM) Koordinasi Dakwah Islam (KODI) Angkatan I Kota Administrasi Jakarta Barat secara resmi mewisuda sebanyak 43 mubaligh, Rabu (24/12/2025). Prosesi wisuda tersebut berlangsung khidmat di Ruang Ali Sadikin, Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Barat, dan menjadi tonggak penting dalam penguatan kader dakwah Islam di wilayah ibu kota.
Wisuda ini merupakan puncak dari rangkaian program Pendidikan Dasar Mubaligh yang telah dilaksanakan selama tiga bulan. Program tersebut diikuti oleh 52 peserta sejak awal, dengan 43 peserta dinyatakan lulus dan berhak mengikuti prosesi wisuda setelah memenuhi seluruh persyaratan akademik dan keaktifan pembelajaran.
Acara wisuda dihadiri oleh Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kota Administrasi Jakarta Barat, H. Abdurrahman Anwar, jajaran pengurus KODI, perwakilan Syiar Dai, para pemateri, serta keluarga dan undangan para wisudawan. Kehadiran para pemangku kepentingan ini menunjukkan dukungan kuat terhadap pengembangan sumber daya mubaligh yang profesional dan berwawasan kebangsaan.
Sekretaris PDM Jakarta Barat, H. M. Hazami, menjelaskan bahwa prosesi wisuda ini menandai keberhasilan pelaksanaan PDM Angkatan I di Jakarta Barat. Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta, pengajar, serta pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan program tersebut.
“Baru saja dilaksanakan prosesi Wisuda PDM Jakarta Barat. Acara berlangsung di Ruang Ali Sadikin, Kantor Wali Kota Jakarta Barat, dan dihadiri oleh Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setko Jakarta Barat, Bapak H. Abdurrahman Anwar, pengurus KODI dan Syiar Dai, serta Prof. Dr. Asmawi, M.Ag. dari UIN Jakarta sebagai narasumber yang menyampaikan orasi ilmiah berjudul ‘Membentuk Mubaligh Paripurna dalam Pembangunan Jakarta sebagai Kota Global’,” ujar Hazami.
Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Dr. Asmawi, M.Ag. menekankan pentingnya peran mubaligh di tengah dinamika Jakarta sebagai kota global. Menurutnya, mubaligh masa kini tidak hanya dituntut menguasai ilmu agama, tetapi juga memiliki wawasan sosial, kebangsaan, serta kemampuan beradaptasi dengan perkembangan zaman dan teknologi.
Hazami menambahkan bahwa Program Pendidikan Dasar Mubaligh merupakan inisiasi dari Koordinasi Lembaga Dakwah Indonesia (KODI) DKI Jakarta sebagai upaya sistematis mencetak kader dakwah yang berkualitas. Pada tahun 2025, program PDM diselenggarakan di dua wilayah, yakni Jakarta Timur dan Jakarta Barat.
“Peserta yang telah lulus Program PDM dapat melanjutkan ke jenjang berikutnya melalui program Pendidikan Kader Mubaligh (PKM) KODI DKI Jakarta, yang hingga saat ini telah memasuki angkatan ke-34,” jelasnya.
Lebih lanjut, Hazami menerangkan bahwa durasi Program PDM berlangsung selama tiga bulan dengan kurikulum dasar dakwah Islam, sedangkan Program PKM memiliki durasi lebih panjang, sekitar delapan bulan, dengan materi yang lebih mendalam dan aplikatif.
Program PDM Angkatan I Kota Administrasi Jakarta Barat sendiri dilaksanakan di ruang kelas Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari. Selama proses pendidikan, para peserta dibekali berbagai materi penting, mulai dari akidah, fikih, akhlak, metodologi dakwah, hingga keterampilan komunikasi dan retorika dakwah, yang disampaikan oleh para pemateri kompeten dan berpengalaman di bidangnya.
Hazami juga menyampaikan harapannya agar ke depan Program Pendidikan Dasar Mubaligh dapat dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah DKI Jakarta.
“Kami berharap pada tahun 2026, pelaksanaan PDM dapat terlaksana di lima wilayah kota administrasi di DKI Jakarta, sehingga semakin banyak mubaligh yang siap berkontribusi dalam pembangunan umat dan menjaga harmoni kehidupan beragama di Jakarta,” tutupnya.
Dengan diwisudanya 43 mubaligh Angkatan I ini, KODI Jakarta Barat optimistis dapat melahirkan dai-dai yang moderat, berintegritas, serta mampu menjadi agen pencerahan dan perekat persatuan di tengah masyarakat Jakarta yang majemuk.
Red-Ervinna

