Jakarta, detiksatu.com || Sudin LH Jakarta Utara fokus kembangkan program sampah pilah pilih di Rtdan Rw dan sekolah pada 2026. Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Utara menetapkan penguatan pengelolaan sampah berbasis pilah pilih sebagai fokus utama program kerja tahun 2026. Program ini akan dikembangkan secara masif hingga ke tingkat RT/RW serta diperluas ke lingkungan sekolah sebagai upaya membangun kesadaran dan budaya pengelolaan sampah sejak dini.
Langkah tersebut diambil sebagai respons atas masih tingginya volume sampah rumah tangga di Jakarta Utara yang setiap harinya mencapai ratusan ton. Dengan sistem pilah pilih dari sumber, Sudin LH berharap dapat menekan beban Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) serta meningkatkan nilai ekonomi dari sampah yang masih dapat dimanfaatkan.
Kepala Seksi Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya dan Beracun (PSLB LB3) Sudin LH Jakarta Utara, Ardi, mengatakan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada kolaborasi lintas sektor, termasuk perangkat wilayah, sekolah, dan masyarakat.
“Pada tahun 2026, kami akan lebih fokus mengembangkan pengelolaan sampah pilah pilih hampir di setiap RT/RW dan juga di sekolah-sekolah. Ini tidak bisa dikerjakan sendiri. Kita perlu berkolaborasi dengan berbagai pihak, terutama Sudin terkait dan masyarakat, agar penanganan sampah pilah pilih di lingkungan Jakarta Utara berjalan optimal,” ujar Ardi, Senin (29/12/2025).
Menurut Ardi, konsep pilah pilih sampah akan menitikberatkan pada pemisahan sampah organik, anorganik, dan limbah B3 rumah tangga sejak dari sumbernya. Sampah organik akan diarahkan untuk diolah melalui komposting, sementara sampah anorganik akan disalurkan ke bank sampah atau mitra daur ulang. Adapun limbah B3 rumah tangga seperti baterai, lampu, dan elektronik kecil akan ditangani secara khusus agar tidak mencemari lingkungan.
Program ini juga akan diperkuat melalui edukasi berkelanjutan di sekolah-sekolah, mulai dari tingkat dasar hingga menengah. Sudin LH Jakarta Utara menilai sekolah memiliki peran strategis dalam membentuk karakter peduli lingkungan pada generasi muda.
“Anak-anak sekolah adalah agen perubahan. Jika sejak dini mereka sudah terbiasa memilah sampah, maka kebiasaan itu akan terbawa hingga ke rumah dan lingkungan sekitarnya,” tambah Ardi.
Selain edukasi, Sudin LH Jakarta Utara juga berencana menyiapkan sarana pendukung berupa tempat sampah terpilah, pelatihan kader lingkungan di tingkat RT/RW, serta penguatan peran bank sampah. Program ini akan disinergikan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mewujudkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Masyarakat pun diharapkan tidak hanya menjadi objek, tetapi juga subjek dalam program pengelolaan sampah pilah pilih. Dengan keterlibatan aktif warga, Sudin LH optimistis target pengurangan sampah yang dikirim ke TPST dapat tercapai secara signifikan pada tahun-tahun mendatang.
Melalui fokus program tahun 2026 ini, Sudin LH Jakarta Utara menegaskan komitmennya untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan, sekaligus mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam mengelola sampah secara bertanggung jawab.
Red-Ervinna

