Abu Abdillah: Merdeka Allahuakbar

Redaksi
Agustus 18, 2025 | Agustus 18, 2025 WIB Last Updated 2025-08-18T12:40:37Z
Bogor,detiksatu.com _17 Agustus adalah tanggal bersejarah bagi bangsa Indonesia, karena Allah berikan nikmat kemerdekaan, lepas dari belenggu penjajahan dan penindasan bangsa Barat.

Kemerdekaan yang tidak gratis, namun diperoleh dengan ikhtiar perjuangan yang dilakukan oleh para mujahid dan rakyat di bumi Nusantara. Tenaga, harta, darah bahkan nyawa dikorbankan karena Allah untuk membela agama Allah, menjaga kehormatan ummat dan mempertahankan tanah air

Alhamdulillah, sudah 80 tahun bangsa merasakan nikmat kemerdekaan ini. Namun, sayangnya banyak yang tidak tahu hakikat dari kemerdekaan sejati dan tanpa sadar mereka masih terbelenggu dalam penjajahan yang menyedihkan.

Islam adalah ajaran yang mengajarkan kemerdekaan sejati dan ini kita bisa pelajari dari kisah Rabi’ bin ‘Amir Ats-Tsaqofi ra., seorang sahabat Nabi Saw yang mulia dan pemberani.

Menjelang meletusnya pertempuran Qadisiyah (636 M), panglima perang kekhalifahan Islam, Saad bin Abi Waqash, yang diangkat oleh Amirul Mukminin Umar bin Khaththab, mengirim sejumlah utusannya untuk menemui raja Kisra. Utusan ketiga adalah Rabi’ bin Amir untuk memenhi undangan Rustum. Adalah Rustum, panglima perang Persia dengan sombongnya melontarkan kata-kata penghinaan terhadap utusan Islam: “Kalian keluar dari negeri kalian yang gersang, tandus lagi miskin berperang hanya untuk mencari makan sepotong roti dan seteguk air, bukankankah itu tujuan kalian datang kemari? Apa yang membawamu kemari?”, tanya Rustum.

Rabi’ bin Amir pun menjawab: “Sesungguhnya Allah mengirim kami untuk mengeluarkan hamba dari penyembahan kepada hamba menuju penyembahan kepada Allah, dari kesempitan dunia menuju kelapangannya, dan dari kezaliman berbagai agama kepada keadilan Islam. Dia mengirim kami membawa agamanya untuk kami ajak manusia kepada-Nya….”

Saudaraku yang kucintai karena Allah….

Islam adalah ajaran yang mengajarkan kemerdekaan sejati, yaitu membebaskan manusia dari kesyirikan, penyembahan kepada makhluk, manusia lain, harta, jabatan dan kenikmatan dunia yang menipu karena pada hakikatnya mereka adalah orang-orang yang menjadi hamba dunia, terjajah hati, diri dan kehidupannya dengan kenikmatan semu. Letih, capai dan penyesalan yang tak ada manfaatnya di akhir hidupnya karena sekuat apapun usaha mereka mengejar dunia, yang mereka dapatkan kekecewaan dan kerugian yang tak ada ujungnya sampai ke liang kubur.

اَلۡهٰٮكُمُ التَّكَاثُرُۙ‏ حَتّٰى زُرۡتُمُ الۡمَقَابِرَؕ كَلَّا سَوۡفَ تَعۡلَمُوۡنَۙ‏

“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu. Sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui, akibat perbuatanmu itu.” (QS. At-Takatsur [102]: 1-3)

Islam memberikan solusi agar menjadi manusia merdeka yang memiliki tauhid lurus, hanya menyembah dan menjadi hamba Allah SWT. Orang merdeka yang hati, diri dan kehidupannya bisa bebas tak terjajah oleh apapun, karena hidup dan matinya hanya karena Allah Robb semesta alam.

قُلْ اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ

Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam.” (QS Al-An’am [6]: 162)

Tauhid adalah misi utama para nabi dan rasul yang akan menjadikan manusia begitu semangat, berani dan optimis menjalani kehidupan yang penuh dengan ujian. Tauhid lurus ini juga yang menjadi motivator agar merdeka, menjadi seorang pejuang sejati yang semangat dalam jalan dakwah, serta menjadi pahlawan yang berkontribusi bagi agama dan bangsa dengan karya-karya dan penemuan yang bermanfaat bagi ummat.

Pertanyaannya adalah apakah bangsa ini sudah merdeka?

Sebenarnya kisah dan pelajaran di atas sudah bisa jadi jawabannya bagi kita. Tatkala masih ada banyak orang yang percaya dan datang ke dukun, percaya jimat serta melakukan praktik kesyirikan, maka pada hakikatnya masih banyak orang yang terjajah. Demikian pula tatkala banyak pejabat yang terlena dengan harta dan jabatan tanpa memikirkan kondisi rakyatnya dan menjadi pengkhianat bangsa maka pada hakikatnya masih ada penjajahan yang sedang berlangsung karena kemerdekaan secara fisik takkan terasa manfaatnya jikalau masih ada kesyirikan dan kezaliman yang terjadi, bahkan itu akan menjadi awal dari penjajahan secara fisik oleh musuh-musuh Islam.

Maka wajib hukumnya mendakwahkan tauhid, serta amar ma’ruf nahi munkar bagi setiap muslim. Perkuat juga dengan doa kepada Allah Swt agar mengaruniakan pemimpin yang adil serta memberikan keberkahan dan kejayaan kepada ummat.

Pertanyaan selanjutnya adalah…. Apakah diri kita sendiri sudah merdeka?

Maka cobalah introspeksi diri, melihat dan mulailah dari diri dan keluarga sendiri. Merdekakan diri dan keluarga kita dengan tauhid yang lurus dan sifat zuhud. Jikalau setiap diri dan keluarga memperbaiki diri maka niscaya bangsa ini akan merdeka.

Saudaraku yang kucintai karena Allah….

Belajarlah dari makna pekikkan dan teriakan para pejuang kemerdekaan:

Merdeka, Allahu Akbar !….

Bukankah tersirat ada pelajaran penting bagi kita semua bahwa kunci kemerdekaan sejati adalah meyakini dan mengamalkan bahwa Allah adalah Yang Maha Besar. Hati, diri dan kehidupan kita hanyalah untuk Allah, sehingga dunia dengan segala gemerlap kenikmatannya yang semu menjadi kecil bagi kita.

Saudaraku yang kucintai karena Allah….

Jangan sia-siakan dan khianati perjuangan pendahulu kita yang telah berjuang sampai membasahi tanah air ini dengan keringat, air mata dan darahnya, serta mempertaruhkan nyawa mereka….

Apa yang sudah kita perbuat untuk menolong agama Allah? Janganlah berharap akan pertolongan Allah dan masuk ke dalam Jannah, namun tanpa ada perjuangan dan ujian.

Kontribusi apa yang sudah kita sumbangkan untuk bangsa dan negara? Karena kemerdekaan tidak pantas hanya disyukuri dengan peringatan, karnaval atau bahkan lomba balap karaung dan makan kerupuk.

Sudahkan kita didik dan persiapkan anak-anak dan murid kita agar menjadi para mujahid dan pahlawan? Jangan biarkan anak-anak kita menjadi pengkhianat bangsa dan generasi yang lemah yang kecanduan HP, tanpa adab, ilmu dan amal.

Semoga Allah SWT memberikan kekuatan iman dan istiqamah sehingga kita bertauhid yang lurus dan menjadi manusia terbaik yang bermanfaat bagi ummat.

Semoga Allah SWT berikan kemerdekaan sejati dan menjadikan kejayaan kepada kaum muslimin, Amiin…. []
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Abu Abdillah: Merdeka Allahuakbar

Trending Now