Advertisement

Advertisement

Dewan Da’wah Sosialisasi Program Penanganan Narkoba Berbasis Masjid ke Pemkot Bogor

Redaksi
Agustus 07, 2025 | Agustus 07, 2025 WIB Last Updated 2025-08-07T14:13:33Z
Bogor,detiksatu.com – Setelah melakukan peluruncuran program penanganan narkoba berbasis masjid beberapa waktu lalu, Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) Kota Bogor melakukan sosialisasi program tersebut kepada Pemerintahan Kota Bogor di Balai Kota Bogor, Rabu (6/8/2025).kemarin


Ketua DDII Kota Bogor Ustaz Abdul Halim mengatakan, program ini tidak hanya menawarkan pendekatan alternatif terhadap penyembuhan pecandu, tetapi juga mengedepankan peran aktif masjid sebagai pusat pembinaan dan pemulihan spiritual.

Berbeda dari model rehabilitasi konvensional yang seringkali mahal dan terbatas daya tampungnya, program ini dirancang agar lebih mudah diakses masyarakat dan dijalankan oleh relawan masjid yang akan di dilatih oleh DDII. Pecandu yang ingin pulih secara sukarela akan menjalani proses rehabilitasi fisik dan mental.
Metode pengobatan yang digunakan pun sederhana dan hemat biaya, seperti pemanfaatan herbal serta aktivitas fisik seperti berendam dan hiking. Fokus utama program ini adalah pemulihan mental, spiritual dan ketrampilan hidup (life skill).

“Inilah kekuatan komunitas yang kita punya: masjid. Jika setiap masjid membantu enam pecandu saja, sementara jumlah masjid di Indonesia ada lebih dari 800 ribu. Dengan demikian lewat penanganan berbasis masjid, jutaan jiwa bisa terselamatkan tanpa harus menunggu antrean di panti rehab,” ujar Ustaz Abdul Khalim, Ketua DDII Kota Bogor.


Program ini secara tegas tidak bersifat profit-oriented dan menolak pendekatan bisnis terhadap penderita kecanduan. Fokus utamanya adalah pembinaan menyeluruh, terutama terhadap pecandu yang memang ingin berubah dan kembali ke tengah masyarakat.

“Kecanduan bukan hanya soal tubuh yang sakit, tapi jiwa yang kosong. Masjid punya potensi besar untuk mengisi kekosongan itu dengan zikir, ilmu, dan kasih sayang. Kita tidak butuh bangunan besar, tapi butuh pelukan dari lingkungan yang peduli,” ujar Dokter Fardinand, salah satu Pengurus DDII Kota Bogor yang ahli di bidang penangangan narkoba.


Gumelar Adiwijaya, Sekretaris Dewan Da’wah Kota Bogor menambahkan bahwa untuk merealisasikan program ini secara optimal, dibutuhkan sinergi antara berbagai dinas terkait di tingkat kota, seperti Dinas Sosial dan Dinas Ketenagakerjaan, agar rehabilitasi yang dilakukan tidak hanya menyembuhkan, tetapi juga memulihkan fungsi sosial dan ekonomi para mantan pecandu.

Dalam pertemuan tindak lanjut yang di gelar di kantor Kesra Kota Bogor, Pemerintah Kota Bogor menyambut baik program ini. Saipullah, Subkoordinator Bina Mental Spiritual dari Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemkot Bogor, hadir mewakili pemerintah dan menyatakan kesiapan untuk menjembatani kolaborasi lintas instansi.


“Kami siap menyampaikan program ini kepada Kabakesra dan juga Badan Narkotika Kota (BNK) Bogor. Kami melihat ini sebagai inisiatif yang sangat potensial dan selaras dengan semangat pembinaan masyarakat dari akar,” kata Saipullah.

Ia juga menyoroti fakta bahwa kapasitas panti rehabilitasi milik pemerintah sangat terbatas dan belum mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat, terutama mereka yang tidak mampu membayar biaya tinggi. Dengan keterlibatan masjid, beban negara dapat dikurangi, sementara korban narkoba mendapatkan ruang pemulihan yang lebih ramah dan manusiawi.


Program ini diharapkan menjadi gerakan kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan masjid dalam menghadapi darurat narkoba di Indonesia.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dewan Da’wah Sosialisasi Program Penanganan Narkoba Berbasis Masjid ke Pemkot Bogor

Trending Now