Mamasa_ detiksatu.com _ Pemerintah Kabupaten Mamasa menggelar deklarasi damai yang dipimpin langsung oleh Bupati Mamasa, Welem Sambolangi,MM dan Wakil Bupati H.Drs Sudirman di Rumah Jabatan Bupati, Senin malam (1/9/2025).
Deklarasi ini lahir dari sebuah rapat akbar bertajuk Kombongan Kalua’ sebuah forum musyawarah yang menjadi kearifan lokal masyarakat Mamasa.
Forum tersebut mempertemukan jajaran Forkopimda, tokoh adat, tokoh pemuda, akademisi, organisasi masyarakat, hingga unsur pers.
Dalam pertemuan itu, seluruh elemen sepakat menjunjung nilai-nilai luhur yang diwariskan leluhur Mamasa, yaitu saling menghormati, saling menghargai, dan saling mengasihi (sitayuk sikamase sirande maya-maya).
Pesan kita semua Melawan Anarkis
Penegasan sikap masyarakat Mamasa untuk tidak terjebak dalam gelombang aksi anarkis yang belakangan marak di beberapa daerah, seperti pembakaran dan penjarahan.Itu bukan budaya Mamasa, dan juga bukan jiwa persatuan bangsa Indonesia, tegas para tokoh tokoh masyarakat dalam rapat tersebut.
Bupati Mamasa Welem Sambolangi, MM menjelaskan bahwa. persatuan, kedamaian adalah kunci bangsa tetap kokoh dalam perbedaan.seperti simbol bhineka tunggal Ika..
Kita ingin Mamasa menjadi contoh bahwa aspirasi masyarakat bisa disampaikan dengan elegan, tanpa harus merusak peradaban,” ujarnya.Moralitas dan Gotong Royong
Deklarasi damai itu juga menekankan pentingnya moralitas dalam membangun bangsa. Pemerintah dituntut tulus melayani rakyat, sementara masyarakat diajak menyalurkan aspirasi secara tertib dan bermartabat.bukan arogansi.
Wakil Bupati Drs H Sudirman menjelaskan Gotong royong, saling menghormati, dan saling mencintai dalam bingkai kebhinekaan adalah warisan leluhur yang harus terus kita jaga,
Doa Bersama dan Lilin Perdamaian
Sebagai tindak lanjut, pemerintah bersama masyarakat akan menggelar doa bersama untuk kedamaian Mamasa dan Indonesia pada Rabu, 3 September 2025 pukul 17.00 WITA di Lapangan Kondosapata’. Acara itu akan ditutup dengan penyalaan lilin sebagai simbol perdamaian.
Dalam deklarasi damai ini menjadi penegasan bahwa Kabupaten Mamasa berdiri teguh menjaga persatuan dalam bingkai Pitu Ulunna Salu, Kondosapata Wai Sapalelean—falsafah lokal yang menekankan solidaritas dan kebersamaan.mamasa provinsi Sulawesi Barat