Pemdes Tanjung Sari Barat Bersama Masyarakat'nya Mengelar Ruwat Bumi kamis
09/10/2025 sore.
Budaya adalah cerminan dari sejarah dan identitas suatu masyarakat. Dalam setiap sudut dunia, ada warisan budaya yang menjadi tanda kearifan lokal dan nilai-nilai yang dipegang teguh oleh generasi-generasi sebelumnya. Salah satu contoh yang menakjubkan adalah Budaya Ruwatan Bumi di dusun kamurang Subang. Ini adalah upacara adat masyarakat yang kaya makna dan merayakan hasil panen pertanian, memberikan perlindungan dari bencana, dan menghormati nenek moyang. Artikel ini akan membahas sejarah, makna, dan peran Budaya Ruwatan Bumi dalam masyarakat Subang, serta mengungkapkan bagaimana tradisi ini telah bertahan selama berabad-abad.
Antusias Warga dusun kamurang Melaksanakan Ruwatan Bumi dengan baik, Ruwatan berasal dari kata "rawat" atau "merawat," yang dalam konteks upacara ini, berarti mengumpulkan atau merawat. Kata ini menggambarkan aksi pengumpulan seluruh masyarakat kampung dan hasil bumi, baik yang masih mentah maupun yang sudah diolah. Upacara Ruwatan Bumi di dusun kamurang Desa Tj Sari Barat adalah ungkapan syukur yang mendalam kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberhasilan hasil panen pertanian yang menjadi penopang utama kehidupan masyarakat di dusun kamurang.
Ruwatan Bumi bukan hanya sebuah upacara adat biasa. Ini adalah ritual yang sarat dengan makna. Pertama-tama, upacara ini adalah bentuk terima kasih kepada Tuhan atas hasil panen yang berlimpah. Bagi masyarakat panen adalah harta yang sangat berharga, dan Ruwatan Bumi adalah cara mereka mengekspresikan rasa syukur mereka. Selain itu, upacara ini juga melibatkan perlindungan dari bencana atau "tolak bala." Ini mencerminkan keyakinan bahwa dengan mengadakan upacara Ruwatan Bumi, mereka dapat menjaga diri mereka dan hasil panen mereka dari potensi bencana seperti banjir, kekeringan, atau wabah penyakit.
Namun, makna Ruwatan Bumi tidak berhenti di situ. Ini juga merupakan wujud penghormatan yang dalam terhadap nenek moyang mereka. Ruwatan Bumi mengingatkan masyarakat Tj Sari Barat akan peran besar yang dimainkan oleh leluhur mereka dalam membangun dan meningkatkan hidup di kampung tersebut. Dalam budaya yang sangat berakar pada tradisi, menjaga hubungan dengan leluhur adalah hal yang sangat penting.
Ruwatan Bumi adalah titik temu masyarakat dusun kamurang Desa Tj Sari Barat, Ini adalah momen di mana masarakat berkumpul, bekerja sama, dan merayakan hasil panen bersama-sama. Upacara ini menciptakan rasa kebersamaan dan solidaritas yang kuat di antara warga kampung. Ini juga merupakan cara untuk menjaga dan memperkuat komunitas, memastikan bahwa tidak ada yang terpinggirkan.
Lebih dari itu, Ruwatan Bumi adalah ungkapan nyata dari nilai-nilai budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi. Ini adalah wujud kearifan lokal yang mencerminkan hubungan yang dalam antara manusia dan alam. Ketika masyarakat mengumpulkan hasil bumi mereka, mereka juga mengingatkan diri mereka sendiri akan pentingnya menjaga lingkungan dan sumber daya alam yang memberi mereka kehidupan.
Selain itu, Ruwatan Bumi juga menjadi wahana untuk menyebarkan pesan-pesan keagamaan. Upacara ini sering melibatkan doa-doa dan upacara keagamaan yang mengingatkan masyarakat akan hubungan mereka dengan Tuhan. Ini adalah upaya untuk menjaga iman dan spiritualitas sebagai bagian penting dari kehidupan sehari-hari.
Reporter : Dedi Suhardi Kabiro Jabar