Aceh Singkil, detiksatu.com - SPBU Lipat Kajang Atas, yang terletak di Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten Aceh Singkil, kembali menjadi sorotan masyarakat setempat akibat sulitnya mendapatkan bahan bakar dalam beberapa hari terakhir. Kondisi ini memicu antrean panjang kendaraan hingga menjulur ke depan rumah warga dan mencapai badan jalan, sehingga mengganggu kelancaran lalu lintas di sekitar area SPBU.
Warga mengeluhkan bahwa pengisian bahan bakar di SPBU tersebut sangat terbatas. Untuk kendaraan roda dua, pembelian hanya diperbolehkan sebesar Rp15.000 per unit, sementara untuk kendaraan roda empat dibatasi hingga Rp50.000. Kebijakan pembatasan ini membuat masyarakat harus rela mengantre berjam-jam demi mendapatkan sedikit bahan bakar, yang bahkan belum tentu mencukupi kebutuhan harian mereka.
Situasi ini diperparah dengan tidak adanya kepastian pasokan yang memadai. Beberapa warga menyampaikan bahwa kondisi ini bukan pertama kali terjadi, dan berharap pemerintah daerah dapat memberikan solusi cepat agar aktivitas masyarakat tidak terus-terusan terganggu.
“Kami berharap Pemda Aceh Singkil segera turun tangan untuk mengatasi kesulitan minyak ini. Aktivitas warga jadi terhambat, antrean panjang dan pembatasan pembelian sangat menyulitkan,” keluh sejumlah warga yang ikut mengantre.
Masyarakat Kecamatan Simpang Kanan menilai perlu adanya pengawasan ketat terhadap distribusi dan alokasi BBM, agar penyaluran dapat berjalan adil dan tepat sasaran. Selain itu, mereka berharap pemerintah dapat berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menambah pasokan ke SPBU Lipat Kajang Atas, sehingga tidak terjadi kelangkaan berkepanjangan.
Kondisi ini juga dikhawatirkan berdampak pada sektor ekonomi, transportasi, hingga kegiatan masyarakat yang membutuhkan mobilitas tinggi. Oleh karena itu, masyarakat menilai langkah cepat pemerintah sangat dibutuhkan untuk mengembalikan stabilitas distribusi bahan bakar di wilayah tersebut.
Reporter : Ilham Manik
