" berdagang di trotoar itu haram, bukan hanya melanggar aturan. " Ucapnya.
Ucapan yang terlontar disertai emosional tersebut sangat tidak pantas bagi seorang pejabat yang dipilih oleh rakyat. Dengan gestur arogan menunjuk warga bahkan dengan nada tinggi apalagi sampai menggebrak atau memukul meja saat forum RDP berlangsung sungguh sangat tidak baik.
Sikap arogan Wakil Bupati Lebak tersebut, mendapat kritikan tajam Ketua LSM GMBI Distrik Lebak. King Naga menilai tindakan tersebut menunjukkan sikap seorang pemimpin yang tidak baik dan tidak beretika.
“Yang duduk di kursi kekuasaan itu digaji oleh rakyat, maka jangan pernah bersikap seperti penguasa yang mengancam rakyat kecil. Itu bukan wibawa, tapi arogansi!” tegas King Naga, Kamis (27/11).
Menurut King Naga, PKL adalah bagian penting dalam meningkatkan roda ekonomi masyarakat, mereka berjuang untuk menafkahi keluarganya. Saat ini mereka dalam situasi dan kondisi yang cukup sulit, seharusnya pemerintah memberikan jalan keluar agar kesulitan mereka teratasi.
“Kalau memang ada pelanggaran, jelaskan solusinya. Jangan langsung memberi cap haram lalu memukul meja seolah-olah mereka kriminal. Itu menyayat martabat rakyat kecil,” Kata King Naga.
King Naga mendesak pemerintah daerah mengedepankan pendekatan humanis dan persuasif agar tidak terjadi konflik yang dapat merugikan semua pihak.
Lebih lanjut Ia meminta agar Pemerintah Daerah menyediakan tempat relokasi yang layak, aman dan lengkap fasilitas seperti kamar mandi, mushola dan sebagainya.
Sebelum merelokasi para pedagang seharusnya pemerintah melakukan kajian yang matang, dan memilih tempat yang dekat dengan akses kota, bukan malah jauh dari keramaian, kata King Naga.
Hingga berita ini ditayangkan, Wakil Bupati Lebak belum memberikan keterangan dan tanggapan resmi atas kejadian ini.
Ahmad Jajuli
