Lebak, detiksatu.com || BPJN PPK 2.3 Pekerjaan Jalan Simpang-Ciboleger tidak merespon atau "Bungkam" saat dikonfirmasi awak media, pada Senin 22 Desember 2025, terkait temuan aktivis Gerakan Aksi Moral Mahasiswa (GAMMA) yang menduga bahwa proyek Jalan yang dukerjakan oleh CV. Masayu Citra Wisesa, dengan nilai kontrak mencapai Rp9,6 miliar dinilai dikerjakan secara asal-asalan dan terindikasi kuat tidak sesuai dengan spesifikasi.
Upaya Konfirmasi kepada BPJN PPK 2.3 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pekerjaan Jalan Simpang-Ciboleger Zakaria "Tutup Mulut" alias Bungkam. Padahal pesan yang dikirim awak media centang dua.
Sikap itupun justru menambah kecurigaan pada pelaksanaan Proyek Jalan yang menelan anggaran pantastis hingga miliaran.
Sebelumnya, GAMMA ajukan audiensi ke Kementerian PU, soroti dugaan kejanggalan pekerjaan proyek jalan Simpang - Ciboleger Rp 9,6 Miliar
Gerakan Aksi Moral Mahasiswa (GAMMA) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, secara resmi mengajukan permohonan audiensi kepada Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum (PU), di Pattimura, Jakarta Selatan pada, Rabu (17/12/2025)
Langkah ini diambil sebagai respons atas dugaan ketidaksesuaian dalam realisasi paket pekerjaan Peningkatan Jalan Simpang – Ciboleger yang dikerjakan oleh CV. Masayu Citra Wisesa, dengan nilai kontrak mencapai Rp9,6 miliar.
GAMMA menilai Proyek yang merupakan Instruksi Presiden Jalan Daerah, program pemerintah pusat untuk mempercepat peningkatan konektivitas jalan daerah yang rusak demi mendukung ekonomi tersebut perlu mendapatkan perhatian serius dari pihak kementerian, mengingat adanya dugaan kejanggalan sejak tahap awal pelaksanaan proyek. Dugaan tersebut mencakup pemilihan penyedia jasa hingga pelaksanaan pekerjaan di lapangan yang dinilai tidak mencerminkan standar kualitas konstruksi jalan.
Berdasarkan hasil pengamatan dan kajian lapangan, GAMMA menduga bahwa realisasi pekerjaan tidak dilaksanakan secara maksimal dan terkesan dikerjakan asal jadi. Kondisi tersebut dikhawatirkan berdampak pada mutu infrastruktur serta daya tahan jalan.
“Oleh karena itu, kami memandang perlu untuk menyampaikan langsung temuan dan aspirasi ini kepada Ditjen Bina Marga agar dilakukan evaluasi teknis secara menyeluruh serta pengawasan yang lebih ketat terhadap pelaksanaan proyek-proyek di Banten khusunya di Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Banten" terang Hasyim, ketua umum GAMMA.
Melalui audiensi ini, GAMMA mendesak Kementerian PU agar bersikap transparan dan akuntabel, serta tidak ragu mengambil langkah tegas apabila ditemukan adanya pelanggaran yang disengaja
GAMMA juga menegaskan akan menggelar aksi demonstrasi di kementerian PU jika kementerian tidak merespon dugaan-dugaan yang terjadi pada realisasi pekerjaan peningkatan jalan Simpang - Ciboleger
"Kami sudah sangat siap bahkan jika harus melakukan aksi demonstrasi di kementerian PU, agar kementerian turun melakukan audit pada pejabat BPJN serta audit pelaksanaan pekerjaan di lapangan" tegas Hasyim
GAMMA menegaskan bahwa gerakan ini merupakan bagian dari fungsi kontrol sosial mahasiswa dalam mengawal pembangunan infrastruktur agar benar-benar berpihak pada kepentingan publik dan tidak merugikan keuangan negara serta masyarakat.(Jul/Red)

